header

3 Solusi Sampah Plastik di Laut, Ini Cara yang Bisa dilakukan!

Konten [Tampil]

Hi Moms!
Kalau kita bicara masalah sampah, sepertinya akan banyak sekali pembahasannya. Bagaimana upaya kita menciptakan solusi sampah plastik di laut? Cara menguranginya, membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, hingga membiasakan mengolah sampah sendiri.

Sampah plastik di laut

Beberapa pembahasan tersebut sangat mengusik isi kepala, terutama ketika membahas masalah sampah. Masalah sampah telah menjadi perhatian bersama terutama ketika kita tahu bahwa akhir-akhir ini banyak sekali area sumber air kita yang tercemar mikroplastik.

Air yang tercemar sampah plastik akan menempel pada tumbuhan dan ikan-ikan di laut pun menganggap plastik sebagai makanan mereka, sehingga ikan pun terdapat mikroplastik dan dikonsumsi manusia.

Plastik yang masuk ke dalam tubuh dalam bentuk zat kimia bifenil poliklorinasi dan pestisida, bisa mengakibatkan penyakit seperti penyakit tumor, kanker, hingga kerusakan organ. Untuk itu saatnya kita bahu membahu mengatasi masalah sampah plastik segera mungkin.

Sampah Plastik Kian Banyak, Saatnya kita Bergerak


Mom Queen sangat bersyukur sekali ketika mengetahui ada materi pembelajaran anak SD tentang pengolahan sampah plastik menjadi ecobricks. Sebagai orang tua yang sedang berusaha menerapkan pola hidup minim sampah, tentu saja sangat bahagia sekali.

Melalui materi pengolahan sampah ini, anak-anak kedepannya sudah memiliki pondasi dasar yang kuat tentang pengolahan sampah dan kepedulian terhadap lingkungan. Ditambah dukungan dan peran serta orangtua di rumah, semakin menguatkan awal baik ini. Sehingga anak-anak yang akan menjadi penerus peradaban ini, akan memiliki awarenes tentang lingkungan bersih minim sampah.

Bukan apa-apa, saya tiap hari selalu melewati Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSA) sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah akhir (TPA). Pemandangan disini bukan sesuatu yang menyenangkan. Sampah bertebaran dimana-mana, tak jarang sampah plastik yang bergunung-gunung itu memakan badan jalan.

Petugas sampah pun berusaha melakukan berbagai upaya demi mengurangi volume sampah. Selain memilah sampah organik dan organik, mereka juga membakar sebagian sampah plastik yang mudah dibakar. Tahu kan dampaknya? Asap tebal kadang menghalangi jarak pandang saya sebagai pengguna jalan.

Membakar sampah tentu saja bukan solusi cerdas, selain menambah polusi udara, merusak kesehatan bagi yang terkenal asapnya, dampak lain yang lebih besar adalah menambah pemanasan global. Ini seperti gali lubang tutup lubang saja, bukan menutup masalah tapi menambah saja.

Masalah Sampah Plastik Bagi Lingkungan


Masalah sampah bagi lingkungan terutama plastik tentu sangat besar sekali. Setiap tahun lebih dari 460 juta metrik ton plastik diproduksi, data ini dikeluarkan oleh Program Lingkungan Badan Perserikatan Bangsa Bangsa.

Mengapa plastik sulit terurai?
Sampah plastik adalah sampah yang sulit terurai. Salah satunya karena plastik terbuat dari polimer organik yang berasal dari bahan bakar fosil seperti gas dan minyak bumi. Selain itu plastik juga memiliki rantai karbon yang panjang sehingga sulit diuraikan oleh bakteri.


Saya selalu ingat pesan mendiang ayah saya yang mengatakan bahwa meski terkubur bertahun tahun sampah plastik tak akan mudah hancur. Saya dulu hanya diberi tahu bahwa plastik tidak sama dengan sampah makanan yang mudah terurai. Plastik komponen pembentuknya lebih keras, begitu kata ayah saya.

Sayangnya dulu belum ada informasi tentang pembuatan ecobrick, jadi solusi yang diberikan oleh ayah saya dulu adalah membakarnya. Karena tinggal di daerah perkampungan dengan jarak rumah yang berjauhan, dampak pembakaran tidak terlalu mengganggu tetangga (waktu itu hanya itu informasi yang bisa kami dapatkan, belum sampai pada dampak pembakaran bagi lapisan ozon).

Dewasa ini karena sudah tinggal di lingkungan perumahan padat penduduk, serta banyaknya kampanye anti pembakaran sampah plastik, sehingga sampah plastik yang ada tidak bisa lagi dikurangi dengan cara dibakar.

Sedangkan faktanya sampah plastik baru terurai minimal dalam 10-500 tahun. Jika begini, kita juga harus bergerak untuk mencari solusi mengurangi sampah plastik yang kian banyak ini.

Pencemaran Laut Akibat Sampah Plastik


Mengutip dari IUCN (Union for Conservation of Nature) sebuah organisasi internasional yang berfokus pada konservasi sumber daya alam menyebutkan setidaknya makroplastik (plastik berukuran lebih dari 0,5 mm) telah menyumbang 88% atau sekitar 20 juta metrik ton kebocoran plastik global ke lingkungan pada tahun 2019.

Data dari Badan Perserikatan Bangsa-bangsa menyebut produksi plastik setiap tahunnya lebih dari 460 juta metrik ton. Jika setiap plastik ini menjadi hanya akan menjadi sampah dan tidak dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin seluruh bumi ini akan menjadi lautan plastik.

Kita telah mengetahui bersama bahkan saat ini sumber air kita telah tercemar mikroplastik. Mikroplastik yaitu plastik dengan ukuran kurang dari 5 mm. Sebagian besar sampah plastik ini bermuara ke laut. Inilah yang memberi dampak negatif bagi ekosistem maupun kesehatan manusia.

Dampak Sampah Plastik di Laut


Moms, sudahkah kita berpikir mengenai dampak sampah plastik di laut? Sampah plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa terurai. Sampah plastik yang bermuara ke laut dapat menjadi limbah sehingga mencemari laut.

Beberapa waktu lalu, kita pernah melihat berita mengenai seekor penyu yang mengira sedotan plastik sebagai makanan. Sehingga si penyu mati. Ini adalah sebuah kondisi tragis gara-gara sampah plastik. Jika penyu saja mengira plastik sebagai sampah, bukan tidak mungkin hewan-hewan lain di laut yang kita konsumsi juga demikian.

Belum lagi, dampak pencemaran lainnya yang menjadikan laut menjadi kotor. Berikut ini beberapa dampak sampah plastik di laut yang perlu kita sadari, antara lain:
  • Pencemaran air laut karena limbah plastik
  • Merusak keanekaragaman hayati karena banyak hewan laut yang mati
  • Merusak biota laut terutama sampah plastik yang terjerat pada terumbu karang sehingga banyak hewan yang terperangkap disana
  • Banyak hewan laut mati karena memakan sampah plastik
  • Biota laut tercemar mikroplastik karena air laut yang tercemar mikroplastik.
  • Manusia yang mengkonsumsi makan laut beresiko terkena penyakit kanker hingga kerusakan organ, dan masih banyak lagi dampak lainnya.

Solusi Sampah Plastik di Laut


Solusi untuk mengurangi sampah plastik di laut mau tidak mau harus kita galakkan. Jika tidak dilakukan mulai sekarang kapan lagi? Jika bukan kita yang menggerakkannya, lantas siapa lagi? Ada beberapa aktivitas yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik sebagai solusi sampah plastik di laut.

1. Mengurangi konsumsi plastik

Mengurangi konsumsi sampah plastik mau tidak mau adalah solusi jitu mengurangi jumlah sampah. Kita mulai dari diri sendiri dengan kesadaran mengurangi konsumsi plastik. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan air kemasan. Sisa konsumsi air kemasan yang tidak diolah dengan baik akan menjadi sampah yang berserakan, tak jarang berujung ke laut. Gunakan botol minum (tumbler) untuk mengurangi konsumsi air kemasan.

2. Penggunaan tas belanja ramah lingkungan

Penggunaan kantong plastik sekali pakai menjadi penyumbang sampah plastik yang ada. Saya menyadari ini ketika berbelanja ke pasar. Setiap kali membeli satu jenis lauk semisal ikan atau ayam, penjual selalu memberikan kantong plastik tambahan.

Hal ini tentu menjadi penyumbang sampah plastik. Jika kita tidak mengubah kebiasaan beralih ke tas belanja ramah lingkungan, akan semakin banyak sampah plastik kedepannya. Kalau ingat orang tua kita dulu, mereka ke pasar selalu membawa tas anyaman bambu dari rumah, kenapa tidak kita teruskan kebiasaan baik ini?

3. Melakukan gerakan cinta lingkungan

Melakukan gerakan cinta lingkungan misalnya dengan melakukan gerakan bersih-bersih pantai sebulan sekali, meletakkan banyak kantong-kantong sampah dan tong sampah di lokasi strategis pinggir pantai, serta membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.

Sebagai khalifah yang ditugaskan untuk memimpin peradaban ini, sudah saatnya kita melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan. Mulailah dari diri sendiri dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai (reduce), menggunakan kembali (reuse), serta mengolah sampah (recycling).

Tindakan ini dapat meminimalisir serta menjadi solusi masalah sampah di laut serta sampah di sekitar kita. Yuk jaga bumi agar tetap hijau, jaga laut kita agar tetap bersih, dan mari bijak menggunakan kantong plastik sekali pakai.

Salam,
Mom Queen

Referensi:
https://iucn.org/resources/issues-brief/plastic-pollution
https://www.alodokter.com/dampak-sampah-plastik-bagi-lingkungan-dan-kesehatan-manusia
https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/05/120000469/mengapa-plastik-sulit-terurai-

Phai Yunita S Wijaya
Hi Im Yunniew, ibu dengan 3 orang anak yang memiliki hobby menulis dan literasi. Marriage and parenting enthusiast, Womanpreneur dan Consultant franchise Laundry and minimarket, ibu pembelajar, dan tukang review produk temen :)

Related Posts

Post a Comment