header

Jenis-jenis Sampah Rumah Tangga, Contoh, dan Cara Mengelolanya Dengan Bijak

Konten [Tampil]

Hi Moms!
Musim liburan akhir tahun 2024 kemarin kami habiskan di rumah saja. Meskipun, kami juga liburan tipis-tipis ke pantai dalam kota. Namun, sebagian besar waktu liburan akhir tahun lebih banyak kami habiskan di dalam rumah. Apa yang kami lakukan? Saya mengajak anak-anak mengolah sampah rumah tangga dengan membuat ecobrick.

Membuat Ecobrick

Saya menyadari bahwa pada dasarnya, mengolah sampah bukan pekerjaan sulit. Namun tak semua orang mau melakukannya. Faktor kebiasaan serta pengetahuan yang minim boleh jadi adalah penyebabnya.

Sedari kecil, kita hanya diperintahkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Itupun masih banyak yang belum lulus kan? Haha… Masih banyak yang membuang sampah di sungai, tanah lapang, laut, dan sebagainya. Yang penting rumahnya bersih bebas sampah, tapi kemana sampah pergi nggak pernah dipikirkan lagi.

Padahal produksi sampah pribadi per hari adalah 0,7 kg berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLHK). Dari data ini berarti setiap kita berpotensi memproduksi 255 kg setiap tahunnya, jika penduduk Indonesia sebanyak 200 juta, maka potensi sampah yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia setiap tahunnya +/- 51 juta ton sampah.
 
Bayangkan akan dikemanakan sampah-sampah ini jika tidak diolah? Boleh jadi kita bisa membangun sebuah pulau dengan penghuninya adalah sampah rumah tangga. Mengerikan.

Moms, sampah-sampah yang kita produksi akan lebih mudah diatasi ketika kita memiliki pengetahuan tentang sampah dan kebiasaan mengolahnya. Maka dari itu, pentingnya memiliki pengetahuan dan kebiasaan sampah rumah tangga rumah tangga sejak dini.

Pengertian Sampah Rumah Tangga



Pengertian sampah rumah tangga menurut Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga menyebutkan bahwa sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari aktivitas sehari-hari dalam rumah tangga kecuali tinja dan sampah spesifik.

Sampah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik, dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali jenis-jenis sampah rumah tangga agar kita dapat mengelolanya dengan tepat.

Jenis-jenis Sampah Rumah Tangga


Sampah rumah tangga menurut asalnya memiliki beberapa jenis, yaitu:

1. Sampah Organik

Sampah organik

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan yang mudah terurai secara alami, seperti:
  • Sisa makanan misalnya sampah nasi, sayur, tulang, daging, dan sejenisnya.
  • Kulit buah dan sayuran.
  • Daun-daun kering atau potongan rumput dari taman.
Jenis sampah organik ini dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos, sehingga mengurangi limbah dan menghasilkan pupuk alami.

2. Sampah Anorganik


Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari limbah yang sulit terurai dan biasanya terdiri dari bahan non-biodegradable (jenis bahan yang tidak dapat terurai dengan proses biologi). Contohnya:
  • Plastik bekas bungkus makanan.
  • Botol kaca atau plastik.
  • Kaleng minuman.
Sampah anorganik sebaiknya didaur ulang atau disalurkan ke bank sampah agar dapat dimanfaatkan kembali.

3. Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


Sampah rumah tangga

Jenis sampah ini meliputi limbah rumah tangga yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti:
  • Baterai bekas.
  • Lampu neon atau lampu pijar bekas.
  • Sisa deterjen, pemutih, atau cairan pembersih lainnya.
Sampah B3 harus dikelola dengan hati-hati dan tidak dibuang sembarangan karena dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan.

Setelah mengetahui Jenis-jenis sampah rumah tangga, mari kita lihat bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan jenisnya. Yuk!

Contoh dan Cara Pengelolaan Sampah Rumah Tangga


1. Sisa Makanan


Sisa makanan sering kali menjadi bagian terbesar dari sampah rumah tangga. Cara mengelola sampah rumah tangga dari sisa makanan adalah dengan cara:
  • Mengambil makanan sesuai porsi yang bisa dimakan
  • Bertanggung jawab dengan makanan yang sudah dipilih
  • Mengurangi pemborosan makanan dengan memasak sesuai kebutuhan.
  • Mengolah sisa makanan menjadi kompos untuk pupuk tanaman.

2. Plastik dan Kertas

Plastik dan kertas termasuk sampah anorganik yang dapat didaur ulang. Jadi langkah-langkah pengelolaannya antara lain:
  • Pilah sampah plastik dan kertas berdasarkan jenisnya.
  • Bersihkan dari sisa makanan atau cairan sebelum didaur ulang.
  • Kirim ke tempat daur ulang atau bank sampah terdekat.

3. Botol Kaca dan Kaleng

Kalau sampah rumah tangga jenis kaca dan kaleng bekas, untuk mengelolanya kembali membutuhkan teknis khusus dan tidak bisa dilakukan sembarangan. Bagi rumah tangga, cara mengelola sampah botol bekas dan kaleng yang paling mudah adalah dengan cara memanfaatkannya kembali (re-use), misalnya:
  • Botol kaca dapat dimanfaatkan kembali untuk menyimpan barang.
  • Kaleng bekas dapat dijadikan kerajinan tangan atau dijual ke tempat pengolahan limbah.
  • Baterai dan Lampu Bekas
Baterai dan lampu bekas adalah jenis sampah B3 yang tidak boleh dibuang sembarangan. Sampah ini mengandung bahan berbahaya, sehingga jika dibuang bersamaan dengan sampah lainnya maka akan mencemari lingkungan. Cara mengelola jenis sampah B3 adalah:
  • Kumpulkan baterai dan lampu bekas di wadah khusus.Kirim ke fasilitas pengelolaan limbah B3 untuk didaur ulang dengan aman.

Tips Mengurangi Sampah Rumah Tangga


Memilah sampah

Mengelola sampah rumah tangga adalah tanggung jawab setiap individu. Dengan mengenali jenis-jenis sampah dan cara mengelolanya, kita dapat mengurangi dampak buruk limbah terhadap lingkungan.
Langkah-langkah sederhana seperti memilah sampah, mendaur ulang, dan memanfaatkan sisa makanan menjadi kompos dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Mulailah dari rumah untuk menciptakan perubahan positif bagi bumi.

Moms, jika mengelola sampah sudah kita lakukan, maka level berikutnya yang harus kita lakukan adalah mengurangi sampah rumah tangga. Berikut cara yang bisa kita lakukan.
  • Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan cara menggunakan tas belanja ramah lingkungan atau tempat makan ketika berbelanja.
  • Menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menghindari membeli produk sekali pakai dan memilih barang yang tahan lama.
  • Berikan edukasi kepada anggota keluarga tentang pentingnya mengelola sampah dengan baik.
Moms, dalam Undang-undang no 18 tahun 2008 menyebutkan bahwa masalah sampah bisa teratasi jika masyarakat turut berperan serta dalam pengolahan sampah melalui pemilahan sampah.

Menurut saya saat ini permasalahan sampah di Indonesia bisa diatasi dengan peran serta dari semua pihak. Saya percaya bahwa saat ini masyarakat Indonesia sudah banyak yang teredukasi permasalahan sampah, hanya saja saat ini perilaku ini belum didukung sepenuhnya oleh pemerintah.

Berbagai persoalan yang ujung-ujungnya masalah uang, pasti menjadi kambing hitam. Andai saja setiap perumahan, bahkan tempat penampungan sampah akhir memiliki sarana tempat sampah berdasarkan jenisnya, masyarakat tak segan mengikuti kebiasaan ini.
 
Apalagi jika dikuatkan dengan adanya regulasi yang mendukung, misalnya sanksi tegas bagi pelanggar. Saya yakin, orang-orang dengan pengetahuan tinggi, berpikir dan berpendidikan, mereka dengan senang hati mengikutinya.
 
Tinggal sekarang, sudah seserius itukah kita mengatasi sampah rumah tangga? Akankah Indonesia menjadi negara maju dengan pengelolaan sampah yang benar? Mari kita bergerak mengatasi masalah sampah rumah tangga, agar Indonesia tidak disebut sebagai negara penghasil sampah terbesar di dunia lagi.

Salam,
Mom Queen
 
Referensi:
YouTube PUPR Cipta Karya dengan judul Persampahan-Memilah Sampah dari Rumah diakses 7 Januari 2025
https://youtu.be/6XOxIyR3vxA

Phai Yunita S Wijaya
Hi Im Yunniew, ibu dengan 3 orang anak yang memiliki hobby menulis dan literasi. Marriage and parenting enthusiast, Womanpreneur dan Consultant franchise Laundry and minimarket, ibu pembelajar, dan tukang review produk temen :)

Related Posts

Post a Comment