header

Mudah! Ini 4 Cara Mengolah Sampah Anorganik

Konten [Tampil]

Hi Moms!
Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Sampah bahkan menjadi pe-er utama kita bersama baik sampah organik maupun anorganik. Jika sampah organik bisa dikelola dengan mengompos atau membuat eco enzim, lantas bagaimana cara mengolah sampah anorganik?

Sampah anorganik

Pengelolaan sampah anorganik yang membutuhkan effort lebih menjadi alasan Tidak semua orang mau mengelolanya. Lebih mudah membuangnya ke tempat pembuangan akhir, daripada melakukan usaha tambahan mengelolanya. Apa lagi, penanganan sampah anorganik tidak mudah melakukannya. Perkara memilah sampah anorganik saja menjadi masalah, apalagi cara mengolahnya. Betul nggak?

Namun melalui tulisan ini, Mom Queen ingin berbagi bagaimana cara mengolah sampah anorganik dengan mudah. Melalui tulisan ini saya lebih menitikberatkan pada pengolahan sampah plastik. Semoga tulisan ini bisa menjadi referensi bagi kamu yang sedang berpartisipasi pada lingkungan.

Sampah Anorganik; Pengertian dan Contohnya


Moms, dari tadi saya membahas perihal sampah anorganik. Menurut asalnya sampah dibedakan menjadi dua, sampah organik dan anorganik. Jika sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari makhluk hidup, Sampah anorganik adalah jenis sampah yang bukan berasal dari makhluk hidup (non hayati), sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, maupun dari hasil industri dan pertambangan.

Contoh sampah anorganik adalah plastik, kaleng bekas, potongan kaca, kardus, keramik, sisa paralon air, plafon jenis PVC, baterai, sisa ban, karet bekas, hingga sisa deterjen. Jenis sampah- sampah ini tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah anorganik lainnya.

Seperti diketahui, menurut hasil laporan SIPSN Kementrian Lingkungan Hidup, jumlah dari 369 Kabupaten/kota tahun 2023 di seluruh Indonesia berjumlah 38,477,679.73 ton per tahun. Dari jumlah ini sebanyak 61,58% sampah atau 23,692,688.02 ton per tahun terkelola dengan baik. Namun sisanya sebanyak 38,42% atau 14,784,991.71 ton per tahun tidak terkelola. Sebagian besar jumlah sampah yang tidak terkelola berasal dari sampah anorganik.


Jika di luar negeri, kamu pasti sering melihat melalui film atau drama bahwa orang luar sudah terbiasa memilah-milah sampah berdasarkan jenis. Memilah sampah menjadi bagian penting dalam pengelolaan pertama masalah sampah anorganik.

Jumlah sampah anorganik dari total timbunan sampah mencapai 20-40% dari total sampah yang ada. Jumlah ini tentu saja menjadi bilangan yang besar manakala kita melihatnya sebagai sampah yang tidak terolah. Apalagi sampah anorganik membutuhkan pengolahan tersendiri untuk bisa menguranginya. Sulit, bukan berarti tidak bisa kan? Kita bisa mulai dari Hal kecil dengan cara mengurangi sampah organik.

Cara Mengurangi Sampah Anorganik


Bagaimana caranya mengurangi sampah anorganik? Beberapa tindakan sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah anorganik misalnya dengan melakukan kebiasaan baik berikut ini.

1. Meminimalisir penggunaan plastik

Less plastic

Menggunakan kantong plastik memang sudah menjadi tradisi turun temurun. Apalagi penjual terkadang merasa aneh, apabila kita membawa tempat bekal sendiri. Namun, dengan mengurangi penggunaan kantong plastik dengan cara menggunakan tempat bekal sendiri, hal ini merupakan langkah pertama mengurangi sampah anorganik rumah tangga dari sampah plastik.

2. Up cycling sampah anorganik

Cara mengurangi sampah anorganik berikutnya adalah dengan menggunakan kembali jenis sampah anorganik yang masih bisa digunakan. Beberapa jenis sampah anorganik bisa digunakan kembali, misalnya sampah plastik bekas bisa dibuat kerajinan tangan yang bernilai ekonomis, atau kardus bekas sebagai salah satu bahan media tanam, atau tempat penyimpanan barang dan sebagainya.

Meski demikian, agar langkah mengurangi sampah anorganik terlihat secara signifikan, kita juga perlu mengetahui cara mengolah sampah anorganik dengan mudah.

Cara Mengolah Sampah Anorganik


1. Memilah sampah dari rumah

Moms, mengolah sampah organik tentu bukan sesuatu yang sulit jika sudah dibiasakan. Saya pun demikian, awalnya untuk memilah sampah anorganik tentu tidaklah mudah. Tapi dengan niat yang kuat, langkah ini akan menjadi lebih mudah.
Awalnya hal pertama yang saya lakukan dulu adalah memisahkan sampah organik dan anorganik. Dari kebiasaan ini, sampah rumah tangga menjadi lebih sedikit. Saya kemudian meningkatkan kebiasaan ini ke level berikutnya, yaitu memilah sampah anorganik.

Jenis sampah dibedakan berdasarkan jenisnya, seperti plastik kemasan dengan plastik kemasan, botol minum dengan sesamanya, dan semisal. Namun, amat disayangkan pengolahan sampah di negara kita belum menggunakan sistem pembuangan sampah terpisah. Ketika tukang sampah mengambil sampah, sampah yang sudah dipisah-pisah kembali dicampur saat pengangkutan hehe

2. Mengubah sampah anorganik menjadi bentuk kerajinan


Moms, saya juga paham bahwa mengubah sampah anorganik menjadi bentuk kerajinan bukan sebuah pekerjaan mudah. Tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Kita bisa mulai dengan mencari tahu informasi melalui jari jemari ini.

Misalnya sampah plastik menjadi sebuah kerajinan anyaman seperti tas, keranjang, dan sebagainya. Namun tentu saja ini membutuhkan keterampilan lebih lanjut. Tetapi, saat ini sudah banyak sekali informasi mengenai pengelolaan sampah jenis plastik yang bertebaran di media sosial. Saya juga berharap semoga suatu saat ada gebrakan dari pemerintah perihal pengolahan sampah plastik kemasan ini ya.

3. Menjadikan ecobrick

Ecobrick

Ada yang pernah mendengar ecobrick? Ecobrick adalah sebuah cara untuk mengurangi sampah plastik dengan mengisi botol plastik bekas dengan plastik non-biodegradable. Proses ini bertujuan untuk mengurangi limbah plastik yang mencemari lingkungan dengan cara mengubahnya menjadi bahan bangunan yang bisa dimanfaatkan.

Cara membuat ecobrick sangat sederhana dan mudah. Kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut untuk membuat ecobrick:
  • Gunakan botol plastik bekas yang masih dalam kondisi baik.
  • Kumpulkan plastik non-biodegradable misalnya kantong plastik, bungkus makanan, botol kecil plastik, dan lain-lain.
  • Masukkan plastik-plastik tersebut ke dalam botol dan tekan hingga padat. Proses ini membutuhkan banyak tenaga agar plastik bisa tersusun rapat dan padat.
  • Oh ya kamu juga harus memastikan bahwa botol tidak mengandung bahan yang bisa merusak lingkungan, seperti plastik yang terkontaminasi bahan kimia atau bahan berbahaya lainnya.
Ecobrick ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti bahan bangunan untuk dinding, kursi, atau struktur lainnya yang ramah lingkungan.

4. Menyerahkan pada bank sampah

Bank sampah

Sampah anorganik yang sudah dipilah berupa sampah plastik bernilai rendah seperti bekas kemasan, sampah botol bekas atau plastik yang bisa didaur ulang, besi bekas, dan kardus bekas bisa diserahkan ke bank sampah atau tukang sampah. Bank sampah biasanya menggunakan sistem poin untuk setiap penukaran sampah dengan jumlah tertentu. Poin ini nantinya bisa dikonversi menjadi uang.

Kamu juga bisa menggunakan mesin daur ulang untuk pengelolaan sampah plastik kamu. Saya pernah melihat di media sosial, beberapa kota besar sudah memiliki mesin penghancur plastik/kertas. Nantinya, hasil dari mesin daur ulang sampah anorganik ini akan digunakan untuk membuat bahan baru seperti biji plastik atau pulp kertas.

Yuk, Bijak Membuang Sampah!


Dengan menerapkan daur ulang sampah secara efektif, kita tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan sumber daya alam bagi generasi mendatang.

Sebagai langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan, penting bagi kita untuk memahami dan menerapkan cara mengolah sampah anorganik secara tepat.

Saya juga berharap kedepannya, kita lebih bijak membuang sampah anorganik agar tidak merusak lingkungan. Lakukan pemilahan sampah anorganik, lakukan up cycling, dan bijak menggunakan plastik agar bumi tetap terjaga. Kamu juga bisa membuat ecobrick dari sampah plastik. Yuk kelola sampah kita sendiri dengan cara mengolah sampah anorganik dengan benar.

Salam,
Mom Queen

Referensi:
https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230125160910-569-904779/sampah-anorganik-pengertian-contoh-jenis-dan-cara-mengelola
Phai Yunita S Wijaya
Hi Im Yunniew, ibu dengan 3 orang anak yang memiliki hobby menulis dan literasi. Marriage and parenting enthusiast, Womanpreneur dan Consultant franchise Laundry and minimarket, ibu pembelajar, dan tukang review produk temen :)

Related Posts

Post a Comment