Konten [Tampil]
Saya setiap hari mengantar anak ke sekolah, melalui jalan yang sama, berusaha taat aturan, semata-mata saya lakukan demi kelancaran aktivitas hari itu. Saya pasti sangat kecewa bilamana melihat orang lain tak mengikuti aturan berlalu lintas. Jalan ugal-ugalan, ambil lajur orang, apalagi ada yang nekat melawan arah. Byuh.. dongkol bin mangkel deh. Bisa dipastikan perjalanan jadi tak nyaman.
Itu juga yang terjadi pada hari ini, ketika saya mengantar anak ke sekolah. Jalan masuk ke sekolah hanya cukup untuk satu mobil dan motor saja. Pihak sekolah sudah memberi arahan, bahwa jalan depan sekolah hanya satu arah. Artinya, jika masuk kendaraan dari jalan utama, orang tua tidak bisa memutar balik arah, untuk keluar dari jalan yang sama.
Entah ini orang tua baru pertama kali mengantar atau dia lupa, hari itu dia keluar dari jalur utama tadi. Alhasil banyak kendaraan yang tidak bisa masuk. Stuck dan tersendat. Duh. Perjalanan yang tadinya lancar malah jadi tak beraturan.
Saya pun, menarik nafas panjang, menghela, dan mengulanginya beberapa kali. Tak ingin terjebak dalam situasi ini terlalu lama, Saya pun mengambil rute lain. Perjalanan yang harusnya cuma 10-15 menit. Kini menjadi lebih dari 30 menit.
Tak Ada yang Salah Jika Perjalanan Menjadi Lebih Lama
Sepanjang jalan saya tak henti berdoa, apa yang ingin Allah tunjukkan pada saya melalui kejadian ini. Salah jalan, harus mengambil jalan lain, memutar, dan perjalanan jadi 2 kali lebih lama. Entahlah saya pun tidak tahu.
Banyak hal dalam kehidupan kita yang membuat kita harus kembali memutar atau balik arah. Mengulang kembali ke langkah pertama. Perjalanan jadi lebih lama. Meski sepertinya melelahkan, tapi banyak pelajaran yang bisa dipetik. Sepanjang perjalanan bisa menjadi waktu untuk mengoreksi diri.
Melihat kembali apa yang telah dilakukan. Mungkin ini juga bisa jadi waktu terbaik untuk melakukan muhasabah diri. Bahwa tak selamanya jalan memutar atau kembali ke langkah awal itu salah. Bisa jadi banyak hikmah yang bisa diambil.
Tokoh-tokoh Dunia Juga Pernah Melaluinya
Thomas Alfa Edison juga harus mengulang-ulang percobaannya hingga 999 kali agar bisa menemukan bola lampu. Pada percobaan ke-1000 kali barulah dirinya berhasil menemukan bola pijar pertamanya. Andai saja dirinya menyerah dan tidak mengambil hikmah, mungkin dirinya tak akan bisa menjadi pemegang 1093 paten untuk penemuannya.
Begitu pula dengan tokoh dunia seperti Walt Disney yang mengalami banyak jalan memutar karena kegagalan sebelumnya. Sebelum sukses di dunia hiburan animasi dan Disneyland, beliau pernah mengalami kebangkrutan gara-gara bisnis hiburannya gagal total. Walt Disney juga pernah mengalami 302 penolakan investor untuk pembangunan Walt Disney hingga pernah dipecat dari pekerjaan pertamanya di koran Kansas City Star karena dinilai kurang kreatif.
Jika para orang-orang hebat dunia ini tidak mengoreksi diri, mengumpat keadaan, pastilah mereka tak menemukan kesuksesan. Jadi, banyak tokoh-tokoh dunia yang dulunya mengambil jalan memutar, balik arah, bahkan mengulang-ulang usaha yang sama untuk bisa memetik hasil terbaik.
Brgitu pun dengan saya, hikmah besar yang dapat saya ambil dari jalan memutar pagi ini adalah saya dapat mewujudkan janji pada buah hati. Ya, saya pernah berjanji untuk mengajaknya bermain ke sebuah playground. Namun selalu tertunda. Terlalu ramai, sibuk, tak sempat, lupa, dan beragam alasan saya berikan sebagai jalan menolak dengan santun.
Padahal memenuhi janji sama dengan membayar hutang. Dan hutang yang sulit dibayar adalah hutang janji. Pada akhirnya, hari ini saya bisa menuntaskannya. Oh.. rupanya ini alasan tersembunyi dari kejadian ini.
Lebih beruntungnya lagi dari kejadian ini adalah waktu yang tepat. Ya, waktunya pagi hari. Dimana waktu pagi adalah waktu emas untuk mendapat manfaat bermain.
Ada Hikmah Dalam Setiap Kejadian
Padahal memenuhi janji sama dengan membayar hutang. Dan hutang yang sulit dibayar adalah hutang janji. Pada akhirnya, hari ini saya bisa menuntaskannya. Oh.. rupanya ini alasan tersembunyi dari kejadian ini.
Lebih beruntungnya lagi dari kejadian ini adalah waktu yang tepat. Ya, waktunya pagi hari. Dimana waktu pagi adalah waktu emas untuk mendapat manfaat bermain.
Anak-anak memiliki energi yang tinggi di awal hari. Energi ini menjadi bekalnya menuntut ilmu hari itu. Bermain bagi anak-anak merupakan sesuatu yang paling menyenangkan. Jika di pagi hari sudah diisi dengan hal menggembirakan, ini menjadi bekalnya memulai hari. Moodnya naik, semangat belajarnya pun baik.
Selain itu, pagi hari kondisi taman bermain masih sunyi, tak ada antrian bermain perosotan atau ayunan. Kosong. Playground ini nyaris seperti milik pribadi.
Ah ternyata tak ada yang salah dengan jalan memutar. Benarlah dikatakan dalam salah satu ayat dalam kitab agama saya bahwa
Jangan buru-buru menggerutu bila sesuatu tak sesuai rencanamu. Jangan kecewa. Mungkin ada 'pekerjaan' yang harus kamu tunaikan. Bisa saja ada sesuatu yang lebih besar sedang menanti di depan sana. Selalu ada hikmah dari setiap perkara.
Salam,
Yunniew
Artikel ini bagian dari latihan Komunitas LFI supported by BRI
Ah ternyata tak ada yang salah dengan jalan memutar. Benarlah dikatakan dalam salah satu ayat dalam kitab agama saya bahwa
".....boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui...."
Jangan buru-buru menggerutu bila sesuatu tak sesuai rencanamu. Jangan kecewa. Mungkin ada 'pekerjaan' yang harus kamu tunaikan. Bisa saja ada sesuatu yang lebih besar sedang menanti di depan sana. Selalu ada hikmah dari setiap perkara.
Salam,
Yunniew
Artikel ini bagian dari latihan Komunitas LFI supported by BRI
Super sekali mbak Yunnie, selalu ada hikmah dalam setiap kejadian ya. Memang dalam hidup kita harus pintar-pintar mengambli hikmah agar semua menjadi indah
ReplyDelete