Konten [Tampil]
Hi Moms!
Bagaimana menjadi sahabat anak? Jika anak memiliki bestie teman sebayanya itu hal biasa saja. Lumrah. Tetapi bagaimana jika anak memiliki orangtua sekaligus berperan sebagai bestie bagi anaknya?
Kajian parenting islami yang Mom Queen ikuti kali ini mengangkat tema bagaimana orang tua bisa menjadi sahabat bagi anak anak?
Masih dalam rangka mengikuti kajian parenting Islam pekanan yang diadakan oleh SDIT Fajar Ilahi 3 Batam, kali ini mengangkat tema 'Jadikanlah Mereka Teman' yang disampaikan oleh Ustadz Slamet Raharjo. Majelis ilmu yang rutin diadakan ini sebagai wadah bagi para orang tua membersamai putra-putri agar menjadi generasi rabbani.
Mengapa Orangtua Perlu Menjadi Sahabat Anak?
Fakta bahwa banyak sekali generasi muda, mulai dari anak-anak yang lebih senang menerima masukan teman daripada masukan orang tuanya. Mereka menganggap bahwa nasihat temannya lebih dipilih mereka dibanding petuah orang tuanya.
Pola pendidikan orangtua yang terkesan kaku dan otoriter membuat anak tidak nyaman. Wajar bila anak-anak merasa mereka terlalu didikte untuk banyak hal. Meskipun anak menyetujui, adakalanya mereka lebih nyaman dengan pendapat teman daripada orangtuanya. Anak cenderung menganggap pendapat teman lebih 'masuk logika' dibanding pendapat orang tuanya.
Maka dari itu orang tua perlu memposisikan sebagai sahabat anak karena beberapa alasan berikut ini:
1. Supaya timbul rasa percaya diri pada anak
Hal ini biasa terjadi pada anak yang sudah beranjak dewasa, mereka menganggap bahwa orang tua mereka terlalu banyak mengatur dalam banyak hal. Sehingga nyarid tak ada ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri. Orang tua yang memposisikan diri sebagai sahabat akan memunculkan rasa percaya diri pada anak
2. Memunculkan sikap saling peduli dalam diri seorang anak.
Anak akan memiliki sikap saling memahami dan peduli. Apalagi untuk anak-anak usia remaja, mereka lebih senang mencari teman-teman sefrekuensi atau komunitas yang sama. Perasaan senasib seperjuangan yang dirasakan menjadikan mereka lebih mendengarkan masukan atau pendapat temannya.
3. Agar mudah memberikan nasihat pada anak.
Anak-anak cenderung lebih mendengar nasihat temannya dibanding orang tuanya, karena mereka tidak merasakan adanya jarak (gap) antar teman, sedangkan pada anak-orang tua semacam ada jarak diantara mereka.
Oleh karena itu, selain peran ibu, peran ayah juga sangat dibutuhkan dalam pendidikan terhadap anak. Jika orang tua tidak menjadikan dirinya sebagai teman bagi sang anak, maka anak sulit menerima nasihat orangtuanya. Anak akan banyak menyelisihi pendapat orangtuanya.
Jika orang tua bisa memiliki komunikasi dan interaksi yang baik, maka mereka lebih mudah menerima nasihat orangtuanya.
4. Menyelamatkan agama anak
Anak-anak sangat mudah terpengaruh dengan teman. Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa agama itu tergantung dari temannya. Untuk menyelamatkan agama anak dari pengaruh buruk maka urgensi menjadi sahabat bagi buah hati menjadi prioritas.
Salah satu tujuan utama menjadikan anak sebagai bestie adalah untuk menyelamatkan mereka dari api neraka. Berbagai perbuatan buruk sahabat dapat berpengaruh pada perilaku anak, Dan bisa saja justru dapat menjerumuskan mereka pada perbuatan dosa.
Bagaimana caranya agar orang tua bisa menjadi teman bagi anak? Hingga saat ini saya pun masih berusaha untuk menjadi sahabat anak. Namun dari kajian parenting Islam yang diadakan pada Sabtu, 11 Mei 2024 kemarin, ada beberapa cara agar anak mau menjadikan kita teman dekat mereka. Bagaimana caranya? Mari kita lanjutkan!
Jika engkau bersikap kasar dan keras pada mereka, maka mereka pun akan menjauh darimu. Ini adalah prinsip dakwah.Cara ini juga yang dilakukan oleh nabi Musa berdakwah kepada Firaun.
Ketika pulang ke rumah, bawakan mereka hadiah. Memberi hadiah tidak mesti menunggu momen-momen tertentu saja. Tetapi bisa dilakukan kapan saja. Hal ini akan mendekatkan hubungan orangtua-anak.
Orang tua bisa memulai dengan menanyakan bagaimana keadaan sekolah mereka. Karakter teman yang baik adalah saling memahami, saling mengerti, sehingga nanti akan muncul saling mencintai (saling menyayangi).
Anak-anak yang merasa memiliki nasib yang sama akan saling berteman. Ketika mereka sudah merasa memiliki teman sefrekuensi maka mereka akan saling memberi nasihat.
Ada satu fakta bahwa ada anak yang kesulitan memahami pelajaran ketika guru yang menjelaskan pelajaran. Namun ketika teman sebayanya yang menjelaskan, mereka mudah mengerti. Hal ini disebabkan karena bahasa antar teman sebayanya mudah dipahami, Dan tidak ada rasa saling intervensi diantara keduanya.
Ada beberapa alasan yang membuat orang tua enggan menjadi sahabat anak, diantara yang dijelaskan oleh Ustadz Slamet Rahardjo pada pertemuan kali ini adalah karena:
Moms, jika anak sudah menganggap kita adalah sahabatnya, maka akan sangat mudah bagi kita untuk masukan, nasihat, hingga pembelajaran. Dan Jangan lupa untuk selalu mendoakan anak-anak kita.
5. Menyelamatkan anak terjerumus pada api neraka
Salah satu tujuan utama menjadikan anak sebagai bestie adalah untuk menyelamatkan mereka dari api neraka. Berbagai perbuatan buruk sahabat dapat berpengaruh pada perilaku anak, Dan bisa saja justru dapat menjerumuskan mereka pada perbuatan dosa.
Bagaimana caranya agar orang tua bisa menjadi teman bagi anak? Hingga saat ini saya pun masih berusaha untuk menjadi sahabat anak. Namun dari kajian parenting Islam yang diadakan pada Sabtu, 11 Mei 2024 kemarin, ada beberapa cara agar anak mau menjadikan kita teman dekat mereka. Bagaimana caranya? Mari kita lanjutkan!
Cara Orangtua Menjadi Teman Terbaik Anak
1. Bersikap lemah lembut
Jika engkau bersikap kasar dan keras pada mereka, maka mereka pun akan menjauh darimu. Ini adalah prinsip dakwah.Cara ini juga yang dilakukan oleh nabi Musa berdakwah kepada Firaun.
2. Sering memberikan hadiah
Ketika pulang ke rumah, bawakan mereka hadiah. Memberi hadiah tidak mesti menunggu momen-momen tertentu saja. Tetapi bisa dilakukan kapan saja. Hal ini akan mendekatkan hubungan orangtua-anak.
3. Pancinglah anak-anak untuk bercerita tentang masalah mereka.
Orang tua bisa memulai dengan menanyakan bagaimana keadaan sekolah mereka. Karakter teman yang baik adalah saling memahami, saling mengerti, sehingga nanti akan muncul saling mencintai (saling menyayangi).
Anak-anak yang merasa memiliki nasib yang sama akan saling berteman. Ketika mereka sudah merasa memiliki teman sefrekuensi maka mereka akan saling memberi nasihat.
Ada satu fakta bahwa ada anak yang kesulitan memahami pelajaran ketika guru yang menjelaskan pelajaran. Namun ketika teman sebayanya yang menjelaskan, mereka mudah mengerti. Hal ini disebabkan karena bahasa antar teman sebayanya mudah dipahami, Dan tidak ada rasa saling intervensi diantara keduanya.
Ada beberapa alasan yang membuat orang tua enggan menjadi sahabat anak, diantara yang dijelaskan oleh Ustadz Slamet Rahardjo pada pertemuan kali ini adalah karena:
- Orangtua merasa tidak selevel dengan anak
- Orangtua canggung berinteraksi dengan Anak
- Orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak memiliki waktu untuk anak
- Merasa tugas mendidik anak hanya tugas ibu sehingga ayah enggan turut serta mendidik buah hati, dan masih banyak lagi.
Moms, jika anak sudah menganggap kita adalah sahabatnya, maka akan sangat mudah bagi kita untuk masukan, nasihat, hingga pembelajaran. Dan Jangan lupa untuk selalu mendoakan anak-anak kita.
Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota ayun.
Serta doa mohon kesabaran dalam mendidik anak-anak kita. Semoga kita menjadi orangtua teladan bagi buah hati kita amiin.
Salam,
Mom Queen
Salam,
Mom Queen
Post a Comment
Post a Comment