Konten [Tampil]
Hi Moms!
Tauhid untuk anak merupakan bagian penting dalam penegakan aqidah Islam pada anak. Sebagai orang tua, kita tidak bisa hanya menyerahkan begitu saja pada pihak ketiga masalah aqidah. Masalah tauhid adalah tanggung jawab penuh orang tua. Sedangkan pihak ketiga hanya sebagai sarana yang membantu mempermudah tugas orang tua.
Untuk itulah sebagai orang tua, kita tetap harus menanamkan nilai-nilai tauhid pada anak, terutama di rumah. Apalagi ketika anak bertanya tentang Allah, ini adalah moment penting menanamkan tauhid untuk anak.
Pada saat anak sekolah tentu hal ini menjadi tanggung jawab pihak sekolah. Tetapi ketika anak berada di rumah penegakan tauhid dan implementasinya menjadi tugas utama orang tua.
Melalui tulisan ini Mom Queen mau berbagi resume kajian parenting yang baru saja saya ikuti. Kajian ini diadakan sebagai sarana belajar orang tua yang diadakan oleh SDIT Fajar Ilahi 3 Batam. Sekolah Dasar Islam Terpadu ini merupakan tempat putri saya menimba ilmu.
Setiap minggu ada kajian parenting untuk wali murid. Tema kajian parenting kali ini adalah 'Anak adalah Investasi'. Materi kajian kali ini disampaikan oleh Ustadz Yogi Abu Sumayyah, S.Pd.I. Berikut ini cara menanamkan nilai-nilai tauhid untuk anak di rumah.
Salah satu cara menanamkan pendidikan aqidah pada anak yaitu dengan mengedepankan masalah tauhid kepada Allah SWT. Jujur saja, saya banyak mengulang-ulang pembelajaran tauhid untuk anak. Karena masalah ini menjadi bab utama yang harus saya tekankan pada mereka.
Seperti yang disampaikan pembicara bahwa pendidikan aqidah untuk anak dimulai dari langkah:
Menurut ustadz Yogi, penanaman nilai tauhid dimulai jauh sebelum anak kita lahir. Dimulai dari pemilihan calon pasangan. Saya pun menjadi teringat dengan salah satu kelas Bengkel Diri yang pernah saya ikuti. Di kelas yang diampu oleh ummu Balqis, seorang penulis, mom. dan juga entrepreneur. Pemilihan pasangan yang sholih dan sholihah menjadi titik awal penanaman tauhid untuk anak.
Pada intinya, semua kajian bab tauhid mengedepankan perihal pemilihan pasangan yang agamanya baik sebagai langkah awal pondasi dasar tauhid. Pasangan yang baik agamanya yaitu yang sholih/ sholihah.
Ustadz Yogi disini memberikan contoh nasihat yang bisa diberikan pada anak-anak kita dalam menanamkan sifat Allah Maha melihat, misalnya dengan menasehati anak seperti ini:
"Nak, mungkin Ummi/Abi tidak melihat apa yang kamu lakukan Ketika kami tidak di dekatmu. Tetapi Allah maha melihat apa yang kamu lakukan di kamar, di luar, bahkan di tempat yang gelap sekalipun. Allah maha mengetahui apa yang kamu lakukan bahkan yang masih ada di dalam hati, yaitu niat. Allah maha mengetahui."
Kembali ustadz Yogi berpesan agar jangan bosan untuk menasehati anak. karena agama islam adalah agama nasehat. Jangan bosan melakukan kebaikan (berupa nasihat). Setiap nasihat yang diniatkan karena Allah akan bernilai pahala
Ingatkan anak-anak kita untuk selalu mendirikan sholat. Hal ini sesuai dengan pesan Rasulullah SAW dalam sabda nya yang artinya kurang lebih seperti ini ,
Orang-orang yang tidak menjaga sholatnya ketika hari kiamat nanti akan dikumpulkan bersama Firaun, Haman (tangan kanan Firaun), dan Qarun.
Inilah inti dari kajian penanaman tauhid untuk anak yang bisa dilakukan oleh orang tua di rumah. Sekilas tampak mudah, namun hal ini butuh diulang-ulang agar anak-anak kita senantiasa mengingatnya. Jangan lelah untuk terus melakukan kebaikan, karena setiap kebaikan yang diniatkan karena Allah akan bernilai pahala. Semoga bermanfaat :)
Salam,
Mom Queen
Melalui tulisan ini Mom Queen mau berbagi resume kajian parenting yang baru saja saya ikuti. Kajian ini diadakan sebagai sarana belajar orang tua yang diadakan oleh SDIT Fajar Ilahi 3 Batam. Sekolah Dasar Islam Terpadu ini merupakan tempat putri saya menimba ilmu.
Setiap minggu ada kajian parenting untuk wali murid. Tema kajian parenting kali ini adalah 'Anak adalah Investasi'. Materi kajian kali ini disampaikan oleh Ustadz Yogi Abu Sumayyah, S.Pd.I. Berikut ini cara menanamkan nilai-nilai tauhid untuk anak di rumah.
Cara Mengajarkan Tauhid untuk Anak di Rumah
1. Tanamkan Pendidikan Aqidah
Salah satu cara menanamkan pendidikan aqidah pada anak yaitu dengan mengedepankan masalah tauhid kepada Allah SWT. Jujur saja, saya banyak mengulang-ulang pembelajaran tauhid untuk anak. Karena masalah ini menjadi bab utama yang harus saya tekankan pada mereka.
Seperti yang disampaikan pembicara bahwa pendidikan aqidah untuk anak dimulai dari langkah:
Pertama, carikan pasangan yang sholih/sholihah
Menurut ustadz Yogi, penanaman nilai tauhid dimulai jauh sebelum anak kita lahir. Dimulai dari pemilihan calon pasangan. Saya pun menjadi teringat dengan salah satu kelas Bengkel Diri yang pernah saya ikuti. Di kelas yang diampu oleh ummu Balqis, seorang penulis, mom. dan juga entrepreneur. Pemilihan pasangan yang sholih dan sholihah menjadi titik awal penanaman tauhid untuk anak.
Pada intinya, semua kajian bab tauhid mengedepankan perihal pemilihan pasangan yang agamanya baik sebagai langkah awal pondasi dasar tauhid. Pasangan yang baik agamanya yaitu yang sholih/ sholihah.
Kedua, tanamkan sifat Allah maha melihat
Pahamkan bahwa Allah memiliki sifat Maha Melihat, artinya merasa selalu diawasi oleh Allah dalam setiap gerak gerik yang dilakukan, bahkan apa yang tersembunyi (niat) didalam hati, Allah maha mengetahui.
Ustadz Yogi disini memberikan contoh nasihat yang bisa diberikan pada anak-anak kita dalam menanamkan sifat Allah Maha melihat, misalnya dengan menasehati anak seperti ini:
"Nak, mungkin Ummi/Abi tidak melihat apa yang kamu lakukan Ketika kami tidak di dekatmu. Tetapi Allah maha melihat apa yang kamu lakukan di kamar, di luar, bahkan di tempat yang gelap sekalipun. Allah maha mengetahui apa yang kamu lakukan bahkan yang masih ada di dalam hati, yaitu niat. Allah maha mengetahui."
Kembali ustadz Yogi berpesan agar jangan bosan untuk menasehati anak. karena agama islam adalah agama nasehat. Jangan bosan melakukan kebaikan (berupa nasihat). Setiap nasihat yang diniatkan karena Allah akan bernilai pahala
2. Ingatkan Perkara Sholat
Ingatkan anak-anak kita untuk selalu mendirikan sholat. Hal ini sesuai dengan pesan Rasulullah SAW dalam sabda nya yang artinya kurang lebih seperti ini ,
Barang siapa yang menjaga shalatnya maka dia karena mendapat cahaya, petunjuk, dan keselamatan hingga hari kiamat kelak. Adapun orang yang tidak menjaga sholatnya maka dirinya tidak akan mendapat cahaya, petunjuk, dan keselamatan hingga hari kiamat."
Orang-orang yang tidak menjaga sholatnya ketika hari kiamat nanti akan dikumpulkan bersama Firaun, Haman (tangan kanan Firaun), dan Qarun.
Seperti kita ketahui Haman telah disebutkan dalam Alquran sebanyak enama kali. Kisah Haman yaitu dalam surat Al Qhasas ayat 6, 8, serta ayat 38, surat Al ankabu:39, serta surat Al Mu'min ayat 24 serta ayat 36.
Haman adalah orang yang diperintahkan oleh Firaun untuk membuat kan bangun yang tinggi agar bisa melihat Tuhan Musa (Allah). Haman juga termasuk pembesar di zaman Firaun yang memberi nasihat agar menolak dakwah nabi Musa as. Kelak orang-orang yang tidak menjaga shalatnya akan berkumpulnya bersama Haman, Firaun, dan Qarun di hari kiamat.
Mulai sekarang mari tekankan pada anak-anak kita baik laki-laki dan perempuan untuk menjaga salatnya. Anak laki-laki diajak ayahnya untuk salat berjamaah di masjid, sedangkan anak perempuan diajari ibunya untuk salat berjamaah di rumah.
Amal sholih yang paling utama setelah syahadat adalah salat. Perintahkan anak-anak kita yang telah berusia 7 tahun untuk salat. Dan pukullah (pukulan mendidik yang tidak mencederai) anak-anak yang berusia 10 tahun jika tidak melakukan salat.
Rasa malu yang dimaksud Rasulullah SAW ini adalah rasa malu yang membuat seseorang terhindar dari dosa, seperti maksiat, berbuat dzalim, hingga melanggar aturan. Tanamkan rasa malu pada anak misalnya malu karena menerobos lampu merah, malu terlambat datang ke sekolah, atau malu melanggar aturan yang telah disepakati.
Ingatlah selalu bahwa pembeda umat islam dengan orang kafir adalah salatnya.
Amal sholih yang paling utama setelah syahadat adalah salat. Perintahkan anak-anak kita yang telah berusia 7 tahun untuk salat. Dan pukullah (pukulan mendidik yang tidak mencederai) anak-anak yang berusia 10 tahun jika tidak melakukan salat.
3. Tanamkan Rasa Malu pada Anak
Menurut sabda Nabi SAW, rasa malu itu semuanya baik.
Rasa malu yang dimaksud Rasulullah SAW ini adalah rasa malu yang membuat seseorang terhindar dari dosa, seperti maksiat, berbuat dzalim, hingga melanggar aturan. Tanamkan rasa malu pada anak misalnya malu karena menerobos lampu merah, malu terlambat datang ke sekolah, atau malu melanggar aturan yang telah disepakati.
Anak Adalah Investasi Dunia Akhirat
Anak adalah investasi terbaik di dunia maupun akhirat. Dan sebaik-baik Investasi adalah menanamkan aqidah Islam secara benar seperti yang diajarkan Alquran dan Nabi SAW.
Inilah inti dari kajian penanaman tauhid untuk anak yang bisa dilakukan oleh orang tua di rumah. Sekilas tampak mudah, namun hal ini butuh diulang-ulang agar anak-anak kita senantiasa mengingatnya. Jangan lelah untuk terus melakukan kebaikan, karena setiap kebaikan yang diniatkan karena Allah akan bernilai pahala. Semoga bermanfaat :)
Salam,
Mom Queen
MasyaAllah, Mom Queen. Adeeem rasanya baca artikel ini. Semoga kita dikaruniai anak yang sholih sholihah dan kelak bersama-sama masuk ke surga Allah. Aamiin.
ReplyDeleteSharing yang sangat bermanfaat mbam. Terima kasih sudah mengingatkan untuk selalu memdidik anak-anak kita dengan ilmu agama. Agar mempunyai akhlak yang baik dan shalatnya terjaga.
ReplyDeletePenting' menanamkan nilai tauhid kepada anak-anak agar terbebas dari fitnah dunia yang lebih parah
ReplyDeleteSelalu mengingatkan anak bahwa Allah Mengawasi kita dalam obrolan sehari-hari itu memang ngaruh loh. Nanti lama-lama anak akan notice dan kadang bertanya ke kita kayak "nanti Allah lihat?" sambil matanya ngelirik ke atas. Moment berharga yang menghangatkan hati pastinya^^
ReplyDeleteMenanamkan ajaran tauhid pada anak tentu harus dibarengi dengan perilaku kita juga ya mbak. Kita sebagai orang tua memberikan contoh yang baik, sehingga anak akan mengikuti kita dan semakin mengenal Allah melalui pengajaran yang diberikan orang tua.
ReplyDeleteBetul ya, penanaman tauhid itu sangat penting dan harus dimulai sedari dini dan pastinya mulai dari rumah
ReplyDeleteSaya juga pernah mengikuti kajian dengan tema yang sama. Poin pertamanya juga sama, dimulai dari mencari pasangan yang shaleh/a. Semoga kita sudah berada di track yang benar, ya, he-he, insyaallah kita bisa menjadi orang tua yang shaleh.
ReplyDelete