header

7 Etika Berkendara di Jalan Raya yang Wajib diketahui Pengendara

Konten [Tampil]

Hi Moms!
Pentingnya etika berkendara akan memberi keselamatan bagi diri sendiri dan orang lain. Masih segar dalam ingatan kita ketika Rudy Golden Boy melumpuhkan pengendara yang arogan di jalan raya.

Pria yang memiliki nama Rudy Agustian ini berusaha menegur pria yang menyetir dalam kondisi mabuk dan merokok. Padahal ini bukan hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga membahayakan orang lain. Ketika di jalan raya kita harus memiliki etika berkendara demi keselamatan bersama.

Etika Berkendara Demi Keselamatan Bersama


Etika berkendara

1. Pastikan dalam kondisi sehat


Ketika berkendara pastikan kondisi tubuh dalam keadaan prima. Karena berkendara membutuhkan fokus dan konsentrasi. Jangan minum obat, alkohol, merokok, atau mengkonsumsi obat terlarang saat berkendara. Hindari berkendara dalam kondisi lelah atau mengantuk. Istirahatlah sejenak saat benar-benar tidak sanggup berkendara.

2. Fokus berkendara


Sangat dilarang berkendara sambil memainkan gadget. Hal ini bisa membuat pengendara tidak bisa fokus. Faktanya pengemudi yang tidak fokus dapat menjadi penyebab kecelakaan di jalan raya. 

3. Hormati pengguna jalan lain


Menghormati pengguna jalan lain adalah bagian dari etika berkendara. Jalan adalah sarana transportasi milik bersama. Setiap warga negara memiliki hak yang sama. Sebaiknya kita saling menghormati pengguna jalan lain seperti menunggu giliran lampu hijau, mengurangi kecepatan, jangan menyalip kendaraan lain di tikungan, menggunakan klakson secara bijak dan semisal. 

4. Perhatikan rambu-rambu lalu lintas dan aturan berkendara


Penting untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas demi keselamatan kita semua. Jika Moms pengguna mobil, pastikan menggunakan sabuk pengaman dengan benar. Sedangkan pengguna motor gunakan helm berstandar nasional. Harap memperhatikan rambu-rambu lalu lintas. Sebaiknya mengurangi kecepatan saat rambu lalu lintas sudah berwarna kuning.

5. Atur jarak aman


Moms, sebaiknya jaga jarak aman dengan kendaraan lain untuk menghindari terjadi hal yang tidak diinginkan. Peristiwa tabrakan beruntun terjadi karena banyak kendaraan yang tidak menjaga jarak aman.

Jarak aman yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia berdasarkan kecepatan adalah sebagai berikut. 

Jarak aman berkendara menurut kemenhub

Menjaga jarak dalam berkendara tentu memberi rasa aman selama dalam perjalanan.

Ada istilah safety buble dalam berkendara. Safety buble adalah lingkaran imajinasi disekeliling kendaraan yang berfungsi sebagai ruang gerak yang aman. Meski pada kenyataannya safety buble ini sangat sulit diterapkan saat peak hour. Akan tetapi bukan berarti tidak bisa kan? Tetap jaga etika berkendara ya.

6. Kecepatan standar


Pacu kendaraan dengan kecepatan standar yang dianjurkan. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan no. 111 tahun 2015 kecepatan standar kendaraan adalah sebagai berikut:

Jalan bebas hambatan
  • Minimal 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam untuk jalan bebas hambatan .
  • Kecepatan di jalan tol dalam kota min 60 km/jam dan maksimal 80 km/jam

Kecepatan di jalan umum
  • Maksimal 50 km/jam untuk kawasan perkotaan.
  • Minimal 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam untuk arus bebas
  • Maksimal 80 km/jam jalan antar kota, serta
  • Kecepatan maksimal 30 km/jam untuk kawasan pemukiman

7. Gunakan Bahu Jalan hanya untuk keadaan darurat


Moms banyak yang kurang menyadari fungsi bahu jalan. Bahu jalan hanya digunakan untuk keadaan darurat saja. Semisal tiba-tiba kendaraan mengalami masalah, untuk mobil ambulance, pemadam kebakaran, atau keadaan darurat lainnya. Jadi sebaiknya jangan menggunakan bahu jalan ya.

Sudah jelas kan sekarang bahwa kita wajib menerapkan etika berkendara untuk keselamatan bersama. Moms pengen tahu lebih banyak tentang tips, lifestyle, dan berbagai info menarik lainnya? Kamu bisa membaca lebih lengkap di website Beranda.co.id.

Beranda.co.id adalah media baca berita online yang menyajikan berita seputar ekonomi, bisnis, olah raga, karir, pendidikan, traveling, teknologi, dan masih banyak lagi. Moms, serta generasi Milenial, dan Gen-Z dapat membaca berita yang akurat dan tepercaya secara online di Beranda.co.id. Ingat etika berkendara, ingat baca berita di Beranda.co.id ya. Kamu sudah baca berita di Beranda belum?

Salam, 
Mom Queen 
Phai Yunita S Wijaya
Hi Im Yunniew, ibu dengan 3 orang anak yang memiliki hobby menulis dan literasi. Marriage and parenting enthusiast, Womanpreneur dan Consultant franchise Laundry and minimarket, ibu pembelajar, dan tukang review produk temen :)

Related Posts

9 comments

  1. Sebetulnya etika berkendara itu untuk keselamatan kita juga ya. Terkadang kita hati-hati tapi orang lain yang lalai jadi berbahaya. Etika berkendara ini yang harus sering2 diedukasikan ke masyarakat.

    ReplyDelete
  2. JAga jarak aman itu sering dilupakan oleh para pengendara terutama di jalan tol. Pengalaman pahit pernah menimpaku saat ditabrak dari belakang, sampai penyok, hingga kena body. Untung penabraknya bertanggung jawab. Tapi, akibatnya harga jual kembali mobilku jadi turun drastis.

    ReplyDelete
  3. Setuju. Penting banget menjaga jarak dengan kendaraan lain. Apalagi yang rawan kendaraan beroda besar.

    ReplyDelete
  4. KEcepatan standar ini kerap dilupakan, walaupun di jalan tol kan tetap ada batas kecepatan ga bisa ngebut gitu aja, mungkin karena jalannya lapang jadi enak dibuat nyetir dengan kecepatan tinggi hingga di atas 100 km per jamnya

    ReplyDelete
  5. Penting bgt untuk kita hati² di jalan ya meskipun orang lain yg gak hati² tapi kita tetep harus hati² di jalan. Jaga jarak ini juga penting kalau ada mobil besar di depan kita seperti truk. Untuk menghindari kejadian yg tidak diinginkan.

    ReplyDelete
  6. Sudah lama tidak berkendara kangen sama aturan-aturan itu. Tapi kadang banyak pengendara yang tidak memikirkan standar kecepatan. Sehingga membahayakan keselamatan orang lain.

    ReplyDelete
  7. Edukasi tentang etika berkendara ini perlu diberikan ke masyarakat. Sekarang banyak sekali pengendara yang tidak taat pada aturan dan etika pengendara. Apalagi banyak banget pengendara di bawah umur. Dug, jadi agak worry.

    ReplyDelete
  8. Wah iya nih. Oengingat buat kami tim roda dua kemana2 haha makasih ya momqueen

    ReplyDelete
  9. Sayangnya meskipun ada keepatan maksimal dan jarak aman yang harus dijaga, banyak pengendara yang mengindahkan aturan ini. termasuk saya pribadi, jaraknya selalu cukup dekat karena setiap menjaga jarak aman, didahului pengendara lain. Kalau terus begini akhirnya makin lama juga perjalanan.

    ReplyDelete

Post a Comment