Konten [Tampil]
Hi, Moms! Sebagai orang tua baru, ada banyak hal yang mesti dipelajari. Salah satunya adalah menangani masalah kesehatan buah hati yang kerap terjadi seperti ruam popok. Ruam popok adalah bentuk iritasi kulit yang terjadi karena penggunaan popok sehari-hari, mulai dari terlalu ketat, jarang diganti atau bahkan terkena infeksi jamur.
Ruam popok karena jamur tidak sama dengan ruam pada umumnya karena biasanya juga menimbulkan reaksi gatal, selain rasa panas atau perih pada kulit yang memerah. Itu artinya, menangani ruam popok karena jamur tidak bisa sembarangan, Moms. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan supaya ruam karena jamur ini segera mereda dan si Kecil kembali ceria.
Kabar baiknya adalah dengan penanganan yang tepat, ruam popok ini dapat sembuh dalam waktu cepat. Nah, berikut adalah rangkuman informasi seputar ruam popok karena jamur yang perlu diketahui.
Mengenal Ruam Popok dan Penyebabnya
Ruam popok adalah iritasi kulit yang disebabkan oleh penggunaan popok sehari-hari. Biasanya, ruam popok ditandai dengan kemerahan yang mengilap pada area yang tertutup popok, gatal, panas saat disentuh, kulit kering hingga pecah-pecah dan juga perih ketika dibersihkan. Itulah mengapa si Kecil cenderung mudah rewel dan menangis ketika mengalami ruam. Ruam popok dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti berikut ini:
Jarang Mengganti Popok
Perlu diketahui bahwa popok yang kotor dan berkontak terlalu lama dengan kulit bayi dapat menimbulkan ruam. Pasalnya, baik urin maupun feses bersifat asam yang jika bersentuhan dengan kulit bayi yang masih sangat sensitif akan melukai permukaannya. Hal inilah yang menyebabkan kemerahan dan rasa perih ketika area ruam disentuh atau terkena lembab popok dan air saat memandikannya.
Kulit Bayi Terlalu Lembab
Tidak ada yang salah dengan kulit yang lembab karena itu artinya tubuh terhidrasi dengan baik. Namun, beda halnya dengan permukaan kulit yang terlalu lembab dimana kelembaban ini tidak bisa menguap sempurna karena tertahan popok. Kelembaban yang terjebak diantara permukaan kulit bayi dan popok akan menjadikan kulit lebih rapuh sehingga gesekan dengan popok dapat melukainya.
Pemakaian Popok Ketat.
Selain karena kontak dengan kotoran dan kondisi kkulit yang terlalu lembab, pemakaian popok yang ketat juga dapat memicu ruam. Popok yang ketat membuat gesekan antara kulit dan permukaan popok menjadi lebih sering sehingga kulit bagian atas terkikis dan akhirnya muncul kemerahan yang perih.
Infeksi Jamur.
Bukan rahasia lagi jika jamur sangat suka dengan lingkungan yang lembab dan hangat. Popok bayi yang sudah penuh akan cenderung lembab. Ketika kelembaban ini berada di antara popok dan kulit bayi, maka akan terbentuk situasi hangat yang sangat cocok bagi jamur Candida albicans untuk berkembang biak. Jika dibiarkan, maka ruam popok karena jamur dapat terjadi.
Kendati ruam popok adalah iritasi kulit yang umum terjadi dan bahkan dapat sembuh dengan sendirinya, infeksi jamur adalah hal yang berbeda. Bisa dikatakan bahwa ruam popok karena jamur ini lebih parah dan mengganggu daripada ruam biasa. Ruam popok karena jamur dapat diidentifikasi melalui beberapa gejala yang muncul, yaitu:
Walaupun memang cenderung lebih berat daripada ruam popok biasa, ruam popok karena jamur dapat diredakan dengan berbagai cara sehingga Moms tidak perlu terlalu panik. Berikut ini adalah cara mengatasi ruam popok karena jamur yang dapat dicoba:
Ruam popok karena jamur dapat menjadi siksaan untuk si Kecil dan kondisi popok yang kotor akan semakin memperparah rasa tidak nyaman yang dirasakannya. Supaya tidak terjadi infeksi mikroorganisme, lebih jauh pastikan untuk menjaga kebersihan diri buah hati dengan lebih baik. Salah satunya dengan lebih sering mengganti popok terutama ketika ruam. Karena jamur masih nampak. Dengan mengganti popok, kulit bayi akan lebih kering dan bersih sehingga jamur enggan berkembang biak.
Jamur Candida albicans sangat mudah berkembang biak di lingkungan lembab dan hangat, salah satunya pada kulit bayi yang tertutup popok kotor dalam waktu lama. Untuk menekan pertumbuhan jamur tersebut, pastikan kulit bayi dalam kondisi benar-benar kering dan bersih sebelum menutupnya kembali dengan popok. Sehabis mandi keringkan area pantat dan lipatan dengan handuk lembut sampai benar-benar kering. Begitu juga setelah berganti popok, jangan biarkan kelembaban kembali terperangkap di antara kulit dan popok baru.
Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan popok dalam waktu lama akan menghambat sirkulasi udara di permukaan kulit si Kecil. Hal inilah yang kemudian menyebabkan kelembaban berlebihan terkurung dalam popok. Supaya kulitnya lebih bisa bernafas dengan bebas dan mendapatkan sirkulasi yang lebih baik, berikan waktu untuk buah hati bebas dari popok. Angin-anginkan terutama area yang biasanya tertutup popok setiap habis mandi atau ganti. Dengan begini, kulitnya lebih segar, sehat dan bebas lembab yang memicu perkembangan jamur.
Mengingat jamur menjadi penyebab ruamnya, maka pastikan Moms memberikan krim ruam antijamur untuk menangani infeksi jamur yang menyerangnya. Jika tidak yakin dengan merek yang baik dan aman untuk si Kecil, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak dan mintalah resep atau rekomendasi sehingga tidak salah pilih.
Setelah jamur pergi dan hanya meninggalkan bekas-bekas ruam yang tidak lagi mengganggu kenyamanannya, jangan berhenti melakukan perawatan pada kulit bayi yang tertutup popok. Setiap habis mandi atau ganti popok, oleskan salep ruam popok yang mengandung bahan alami seperti lanolin dan pro vitamin B5 yang berfungsi merawat kelembaban alami kulit bayi sekaligus menjadi agen anti inflamasi yang meredakan peradangan.
Bepanthen adalah salep ruam popok yang mengandung kedua bahan tersebut sehingga aman digunakan setiap hari. Aplikasikan terutama pada area yang sering tertutup popok supaya kulitnya lebih sehat dan tahan terhadap gesekan karena pro vitamin B5 membantu menguatkan skin barrier-nya. Salam sehat untuk si Kecil ya, Moms.
Infeksi Jamur Pada Ruam Popok
Kendati ruam popok adalah iritasi kulit yang umum terjadi dan bahkan dapat sembuh dengan sendirinya, infeksi jamur adalah hal yang berbeda. Bisa dikatakan bahwa ruam popok karena jamur ini lebih parah dan mengganggu daripada ruam biasa. Ruam popok karena jamur dapat diidentifikasi melalui beberapa gejala yang muncul, yaitu:
- Kemerahan pada kulit yang diikuti dengan bintik-bintik atau bintik berair
- Ruam tidak mereda setelah pengobatan, atau butuh waktu lebih lama untuk membaik
- Ruam lebih banyak ditemukan di area pangkal paha, sekitar kelamin dan pantat bayi
- Ruam karena jamur dapat dibarengi dengan peradangan di area mulut bayi
- Bintik-bintik atau bintik berair dapat menyebar ke area yang lebih luas, tidak terpusat
Cara Mengatasi Ruam Popok Karena Jamur
Walaupun memang cenderung lebih berat daripada ruam popok biasa, ruam popok karena jamur dapat diredakan dengan berbagai cara sehingga Moms tidak perlu terlalu panik. Berikut ini adalah cara mengatasi ruam popok karena jamur yang dapat dicoba:
1. Jaga Kebersihan Area yang Tertutup Popok
Ruam popok karena jamur dapat menjadi siksaan untuk si Kecil dan kondisi popok yang kotor akan semakin memperparah rasa tidak nyaman yang dirasakannya. Supaya tidak terjadi infeksi mikroorganisme, lebih jauh pastikan untuk menjaga kebersihan diri buah hati dengan lebih baik. Salah satunya dengan lebih sering mengganti popok terutama ketika ruam. Karena jamur masih nampak. Dengan mengganti popok, kulit bayi akan lebih kering dan bersih sehingga jamur enggan berkembang biak.
2. Pastikan Kulit Bayi Kering
Jamur Candida albicans sangat mudah berkembang biak di lingkungan lembab dan hangat, salah satunya pada kulit bayi yang tertutup popok kotor dalam waktu lama. Untuk menekan pertumbuhan jamur tersebut, pastikan kulit bayi dalam kondisi benar-benar kering dan bersih sebelum menutupnya kembali dengan popok. Sehabis mandi keringkan area pantat dan lipatan dengan handuk lembut sampai benar-benar kering. Begitu juga setelah berganti popok, jangan biarkan kelembaban kembali terperangkap di antara kulit dan popok baru.
3. Bebaskan Bayi dari Popok
Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan popok dalam waktu lama akan menghambat sirkulasi udara di permukaan kulit si Kecil. Hal inilah yang kemudian menyebabkan kelembaban berlebihan terkurung dalam popok. Supaya kulitnya lebih bisa bernafas dengan bebas dan mendapatkan sirkulasi yang lebih baik, berikan waktu untuk buah hati bebas dari popok. Angin-anginkan terutama area yang biasanya tertutup popok setiap habis mandi atau ganti. Dengan begini, kulitnya lebih segar, sehat dan bebas lembab yang memicu perkembangan jamur.
4. Gunakan Krim Anti Jamur
Mengingat jamur menjadi penyebab ruamnya, maka pastikan Moms memberikan krim ruam antijamur untuk menangani infeksi jamur yang menyerangnya. Jika tidak yakin dengan merek yang baik dan aman untuk si Kecil, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak dan mintalah resep atau rekomendasi sehingga tidak salah pilih.
5. Oleskan Krim Ruam Popok
Setelah jamur pergi dan hanya meninggalkan bekas-bekas ruam yang tidak lagi mengganggu kenyamanannya, jangan berhenti melakukan perawatan pada kulit bayi yang tertutup popok. Setiap habis mandi atau ganti popok, oleskan salep ruam popok yang mengandung bahan alami seperti lanolin dan pro vitamin B5 yang berfungsi merawat kelembaban alami kulit bayi sekaligus menjadi agen anti inflamasi yang meredakan peradangan.
Bepanthen adalah salep ruam popok yang mengandung kedua bahan tersebut sehingga aman digunakan setiap hari. Aplikasikan terutama pada area yang sering tertutup popok supaya kulitnya lebih sehat dan tahan terhadap gesekan karena pro vitamin B5 membantu menguatkan skin barrier-nya. Salam sehat untuk si Kecil ya, Moms.
Referensi:
Carissa Stephens, R.N., CCRN, CPN, Helpful Tips for Diaper Rash: What You Need to Know, November 29, 2021. Diakses pada 06 Juli 2022 dari https://www.healthline.com/health/home-remedies-diaper-rash
Stephen Jerome Parker, MD, Diaper Rash Treatments, July 29, 2020. Diakses pada 06 Juli 2022 dari https://www.webmd.com/parenting/diaper-rash-treatment
Karen Gill, MD, Identifying and Treating a Yeast Diaper Rash, March 27, 2019. Diakses pada 06 Juli 2022 dari https://www.healthline.com/health/parenting/yeast-diaper-rash#home-remedies.
Yeast Diaper Rash, January 21, 2022. Diakses pada 06 Juli 2022 dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22307-yeast-diaper-rash#:~:text=Since%20yeast%20is%20a%20fungus,hydrocortisone)%20to%20combat%20the%20issue.
Carissa Stephens, R.N., CCRN, CPN, Helpful Tips for Diaper Rash: What You Need to Know, November 29, 2021. Diakses pada 06 Juli 2022 dari https://www.healthline.com/health/home-remedies-diaper-rash
Stephen Jerome Parker, MD, Diaper Rash Treatments, July 29, 2020. Diakses pada 06 Juli 2022 dari https://www.webmd.com/parenting/diaper-rash-treatment
Karen Gill, MD, Identifying and Treating a Yeast Diaper Rash, March 27, 2019. Diakses pada 06 Juli 2022 dari https://www.healthline.com/health/parenting/yeast-diaper-rash#home-remedies.
Yeast Diaper Rash, January 21, 2022. Diakses pada 06 Juli 2022 dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22307-yeast-diaper-rash#:~:text=Since%20yeast%20is%20a%20fungus,hydrocortisone)%20to%20combat%20the%20issue.
selain pakai salep ginian, aku dulu juga pake minyak zaitun mbak hahaha alhamdulillah lumayan cepet juga recovery nya
ReplyDeleteBepanthen adalah salah satu salep yang aman untuk bayi karena tidak mengandung corticosteroid... Diolah dari baha-bahan organik, sehingga aman untuk kulit bayi....
ReplyDeletePernah banget anak mengalami ruam sampai parah. Panik, sampai dibawa ke dokter.
ReplyDeleteNext, kalau kejadian, sudah tau ada Bepanthen untuk pertolongan pertamanya. Terima kasih Mbak Yun untuk informasinya
Ruam popok termasuk pake diapers atau popok kain juga? Dulu anak pertama nggak bisa pake diapers. Merk apa aja nggak bisa. Akhirnya pake popok kain.
ReplyDeleteSenangnya ketika tahua da solusi Bepanthen yang aman untuk bayi. Sebagai orang tua harus benar2 aware ya dengan popok anak, jangan karena udah pakai popok dibiarin begitu aja
ReplyDeleteAlhamdulillah jarang mengalami masalah ruam popok, krna tim pake popok kain. Hehehehe
ReplyDeleteTpi slalu sedia jga rushcream dirumah, pake bepanthen aman bgt yaa
anak pertamaku sempat ruam popok juga di usianya yang kurang drai satu tahun kala itu. Karena mungkin agak parah ketika itu, kami membawanya ke bidan dan diresepin bepathen ini. Sampai sekrang juga pakai bepathen ini
ReplyDeleteSenangnya sekarang sudah terbebas dari masalah ini, sudah ga ada anak bayi di rumah. Tapi Bepanthen memang must have item banget sih buat keluarga yang masih punya balita.
ReplyDelete