Konten [Tampil]
Sebentar lagi Queensha akan berusia 5 tahun. Saya dan Suami mulai memikirkan kriteria memilih sekolah untuk anak usia dini. Harusnya tahun ini dia sudah masuk sekolah TK, tapi karena masih pandemi Kami sengaja menundanya. Lagian dengan sistem pembelajaran daring, besar kemungkinan saya belum sanggup menjalaninya.
Angin Segar Sekolah Tatap Muka
Keputusan Pemerintah untuk memulai pembelajaran tatap muka disambut antusias oleh sejumlah orangtua. Termasuk Saya, meski belum memiliki anak yang mengalami pembelajaran online. Tapi, Saya turut juga merasakan bagaimana sulitnya ibu-ibu lain melalui sistem daring ini.
Saya pernah mengikuti kelas trial untuk anak usia dini dengan pembelajaran online. Saat itu Saya mengikuti kelas bertema fun learning, intinya menstimulasi kreativitas dan kemampuan motorik anak.
Apa yang terjadi selama kelas berlangsung?
Anak Saya seperti sulit menangkap maksud dari sang Guru. Alhasil beberapa task mesti saya jelaskan ulang agar dia mengerti. Entah (mungkin) dia yang belum bisa fokus belajar atau kagok dengan cara belajar yang tidak biasa ini. Tapi jika latihan fun learning di rumah, dia cukup paham akan perintah saya.
Makanya saya berpikir, jika pembelajaran daring ini, bagi saya dengan 3 anak, cukup merepotkan. Akhirnya, saya dan suami sepakat untuk menunda sekolahnya dan memberi stimulasi bermain sambil belajar di rumah saja.
Kemudian ada angin segar dengan adanya uji coba pembelajaran tatap muka. Ini yang kami tunggu-tunggu. Seiring dengan menurunnya level penularan virus Covid-19, Pemerintah daerah mulai mengagendakan pembelajaran tatap muka. Yey! Inilah saatnya si Sulung kami mendaftar sekolah TK.
Pertimbangan Memilih Sekolah Dasar Untuk Anak
Memilih sekolah dasar untuk anak menurut saya, sama artinya memilihkan dengan siapa anak bertanya berbagai hal baru selama 6 tahun kemudian. Maka, harus jeli dan teliti di awal. Capek memang, karena kita harus survey beberapa sekolah untuk mendapatkan yang sesuai keinginan.
Kami sudah mengunjungi dan menginspeksi lebih dari 5 sekolah TK-SD hingga saat ini. Alhamdulillah tinggal selangkah lagi saya dan suami akan menjatuhkan pilihan. Sekiranya pada sekolah mana yang akan kami tuju untuk menitipkan putri kami belajar.
Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih sekolah untuk anak usia dini bagi kami?
Saya akan sharing dari sudut pandang pemahaman keluarga kami. Intinya tetap harus sesuai dengan visi yang dibangun dalam keluarga.
5 Poin Penting Memilih Sekolah untuk Anak Usia Dini
Dalam memilih sekolah anak, ada 5 poin penting yang menjadi acuan kami, yaitu :
- Porsi Pendidikan Agama
- Waktu Tempuh ke Sekolah
- Metode Pengajaran
- Fasilitas Sekolah
- Biaya
1. Porsi Pendidikan Agama
Karena di bawah 7 tahun adalah tahap pembangunan pondasi akidah dan agama. Maka, kami mengharapkan pembelajaran agama yang menjadi prioritas. Anak usia dini akan sangat rentan dengan perilaku yang tidak baik. Maka pembekalan ilmu agama harus kuat dari usia ini. Maka kami memilih sekolah yang bernafaskan agama sebagai pondasi awal pendidikan formalnya.
2. Waktu tempuh ke Sekolah
Selain porsi pelajaran agama, jarak menjadi elemen penting dalam menjatuhkan pilihan. Batasan waktu tempuh ke sekolah maksimal 20 menit. Lebih dari itu, saya khawatir anak saya kelelahan sebelum tiba di sekolah atau selama perjalanan.
3. Metode Pengajaran
Metode pengajaran di sekolah juga menjadi poin tambahan dalam memilih sekolah anak. Apakah sekolah tersebut menggunakan metode pengajaran yang disukai anak atau tidak. Apakah melulu belajar, belajar dan belajar. Sejatinya usia dini bukan waktunya belajar, tapi bermain. Orang tua harus bisa melihat seperti apa cara belajar di sekolah yang dituju.
Bagaimana cara mengukurnya? Biasanya di sekolah tujuan, ada kelas trial untuk calon siswa baru, kelas uji coba ini biasanya gratis. Atau jika dikenakan biaya harganya juga sangat murah. Moms, bisa memanfaatkan sesi trial ini.
4. Fasilitas Sekolah
Poin selanjutnya adalah fasilitas sekolah, karena pasti kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Fasilitas sekolah yang mendukung turut membuat anak betah untuk berangkat sekolah.
Cerita sedikit tentang sekolah yang kami survey, saya dan suami sepakat untuk memilih sekolah X sebagai sekolah TK untuk putri kami. Karena terpenuhinya poin 1-3 tadi. Namun ketika di poin fasilitas ini, sekolah tersebut sangat minim untuk dikatakan sebagai sekolah anak usia dini yang notabene lebih banyak bermain.
Lingkungan outdoor yang sempit, dan fasilitas bermain anak yang terbatas menjadikan juga membuat kami mengurungkan niat memilih sekolah tersebut. Ya sudah kami beralih ke sekolah lain saja.
5. Biaya Sekolah
Fasilitas sekolah yang mumpuni berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan? Benarkah demikian? Ada benarnya kok! meski tidak sepenuhnya. Sekolah yang akan kami 'pinang' untuk si Sulung, Queensha, memiliki poin plus, justru biaya yang dibutuhkan untuk mendaftar di TK ini jauh lebih murah dari TK X yang kami minati sebelumnya.
Fasilitasnya mulai dari gedung sekolah hingga arena playground untuk anak-anak bermain cukup lengkap dan luas. Dan tak disangka, biaya pendaftaran hanya separuh dari sekolah X tadi. Mungkin ini yang dinamakan rezeki ya. Alhamdulillah :)
Itulah cerita mom Queen tentang Kriteria Memilih Sekolah Untuk Anak Usia Dini, insya Allah sebentar lagi Queensha mau masuk sekolah Pra TK. Dalam memilih sekolah Pra TK juga berlaku hal yang sama.
Sekarang dia sudah tak sabar untuk segera berangkat ke sekolah. Bagaimana agar anak mau sekolah tanpa drama? Insya Allah mom Queen akan bahas di next artikel ya :) Ada yang anaknya sudah kangen sekolah juga? Cerita dong.
Salam,
Mom Queen
Poin tentang agama memang jadi pertimbangan pertama si kalau buat aku. Walaupun ada juga orang yang nggak memprioritaskannya.
ReplyDeleteAnak yg pertama ya Mbak, yg akan masuk TK ? SbG ortu kudu cerdas memilih sekolah ya dan jd ada gmbaran buat diterapkan kalau anak sudah masuk usia sekolah mb
ReplyDeleteAnak kedua saya kebetulan lagi kelas akhir di taman kanak-kanak. Kami sebagai orang tuanya sedang dalam proses mencari dan menyiapkan untuk pendidikan di sekolah dasarnya. Harus banyak pertimbangan ternyata, ya.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak untuk informasi ini, jadi terbantu mencari beberapa kriteria sekolah untuk sang putri.
Karena pandemi kmrn msh heboh, anakku yg seharusnya udah TK A, jd ak pending blm sekolah nih. Insha Allah mau TK B langsung aja. Bermanfaat bgt nih artikelnya mba ;) karena sekolah adalah perpanjangan tangan kita, pastinya milih sekolah hrs yg sesuai visi misi keluarga ya ;)
ReplyDeleteAku udah survey lebih dr 10 TK tp belum nemu yg sesuai keinginan mbaak huuhuhu syediiihhh.
ReplyDeleteWah semoga Kak Queensha jadi lebih giat belajar dan bisa beradaptasi dengan baik ya, Mom :D memang segala hal harus diperhitungkan dengan matang terlebih untuk tumbuh kembang anak. Terima kasih artikelnya bisa menjadi poin-poin penting bagi saya :D Sehat-sehat Mom Yunita sekeluarga :D
ReplyDeleteSaya pilih sekolah yang dekat rumah dan juga ada pendidikan agamanya, setidaknya mereka ada pengetahuan, ketika di rumah tinggal mancing si anak dengan pelaaran apa yang di dapat dan tugas ortu kemudian menguatkan.
ReplyDeleteIni si kakak sudah mulai offline. Selang-seling, 3 hari offline dua online,
wah poin 1 dan 2 aku sepakat mbak tapi untuk bab metode pembelajaran agak sulit mensurveynya kalo g mulut ke mulut y mbak. apalgi kalo swasta dg cantolan jaringan tertentu misal sekolah kurikulum cambridg udah beda biasanya atau jaringan islam terpadu juga beda
ReplyDeleteIya, harus jeli memiliki sekolah ini karena tak sekedar bangunan yang bagus, tapi juga aspek lainnya yang lebih penting dan harus menjaga tumbuh kembang anak.
ReplyDeletePoin yang paling penting adalah AGAMA, heheheh akupun juga selalu yg diutamakan poin ini mba.. terimakasih udah banyak memberikan informasi lewat tulisan ini
ReplyDeleteSelamat menikmati peran baru lagi berikut segala keseruannya. Masa daring serunya beda dengan masa tatap muka
ReplyDeleteIya bener mbak, pondasi agama juga yang menjadi dasar kami memilih sekolah anak-anak...
ReplyDeleteBiar satu frekuensi antara di rumah dan di sekolah,,,
Semoga pandemi segera usai,,,bisa sekolah tatap muka tanpa khawatir,,,
Anaknya masih 23m tp kita udah milih sekolah nih hahaha alhamdulillah udah nemu yg cocok, bismillah nabung biayanya
ReplyDeleteBaca ini jadi inget orang tuaku yang rela sekolahin TK yang jauh dr rumah sampai punya ojek langganan yang nganterin demi dapat pendidikan agama yang baik.
ReplyDeletePoint pertama ini penting banget deh kalau menurut aku.. Semoga bisa mendapatkan sekolah yang bener' bgus dan cocok buat anak kita ya :D
ReplyDeleteKelas trial itu biasanya ada di sekolah swasta aja ya mba? Kalo sekolah negeri bisa ga kita survei dan lihat2 sekolah gitu?
ReplyDeleteJd inget jaman anaku masuk PAUD mbak, aku ajak kebeberapa sekolah, nyari yg paket komplit. Alhamdaulillaj dpt sesuai keinginan kita. Pentinh bgt mempertimbangkan ya mbak
ReplyDeleteBagi saya, visi dan misi sekolah menjadi hal utama sebagai bahan pertimbangan. Beruntung anak-anak saya selalu nurut apa kata orang tua nya
ReplyDeleteAnak kedua udah 5 tahun akhir tahun ini, dan sudah mulai tatap muka juga ya, jadi siap-siap cari sekolahan deh :)
ReplyDelete