Konten [Tampil]
Moms, tahukah bahwa setiap anak itu dilahirkan dengan kecerdasan dasar anak yang berbeda-beda? Sudah bukan zamannya lagi menjadikan angka-angka yang tertera di dalam buku raport sekolah sebagai tolok ukur kepintaran mereka.
Ibu-ibu milenial sekarang sudah makin melek ilmu dan kritis. Kalau dulu, sewaktu kecil kita di gembleng agar nilai raport harus diatas rata-rata. Kini tidak lagi! Karena banyak orang sukses di bidang tertentu, yang justru nilai raportnya kurang begitu baik. Tetapi anak-anak ini mampu menghasilkan karya yang luar biasa.
Kecerdasan anak semakin beragam dengan munculnya kecerdasan majemuk atau lebih dikenal sebagai Multiple Intellegencies dari Howard Gartner.
Jenis-Jenis Kecerdasan Anak dan Cara Mengembangkannya
Adalah seorang guru besar University of Harvard, yang mengadakan penelitian mengenai jenis-jenis kecerdasan anak. Guru besar ini bernama Howard Garner. Sang Guru kemudian mengembangkan suatu teori "Multiple Intelligencies" atau "Kecerdasan Majemuk"
Di dalam teori Multiple Intelligences/kecerdasan majemuk ini ada 8 jenis kecerdasan anak, yaitu
- Kecerdasan Linguistik/Bahasa,
- Kecerdasan matematis-logis,
- Kecerdasan Spasial,
- Kecerdasan kinestetik
- Kecerdasan musikal,
- Kecerdasan interpersonal,
- Kecerdasan intrapersonal, dan
- Kecerdasan natural.
Faktanya pada diri setiap anak terdapat satu atau lebih jenis kecerdasan yang menonjol. Ada juga yang natural muncul pada anak. Meski kecerdasan ini tidak akan muncul semua pada diri anak, namun sebagai orang tua kita bisa membantu mengoptimalkannya.
Hmm menarik nih untuk kita bahas, lagian siapa sih yang ga mau buah hatinya jadi anak yang cerdas? Semua mau donk, kita bahas yuk.
Kecerdasan linguistik atau kecerdasan bahasa ini berhubungan dengan kemampuan anak dalam mengolah bahasa. Biasanya ditandai dengan anak yang hobi membaca, membaca tanpa mengeja (eh poin ini mirip banget sama mom Queen hehe), bermain dengan huruf, bercerita dan sebagainya.
Orang tua bisa mengembangkan kecerdasan anak ini dengan sering mengajaknya membaca buku, bercerita, menulis, bermain alphabeth dan semisal.
Anak-anak dengan kecerdasan linguistik/bahasa sangat cocok untuk menjadi seorang sastrawan, wartawan, editor, penulis skenario, public speaker, politisi, MC, dan sebagainya.
Ada yang punya anak dengan tipe kecerdasan ini? Yuk segera stimulasi dengan sesuai minatnya.
Kecerdasan matematis - logis ini adalah kecerdasan yang menggunakan angka-angka dan pemikiran logika yang benar. Biasanya kecerdasan sangat peka terhadap
Hmm menarik nih untuk kita bahas, lagian siapa sih yang ga mau buah hatinya jadi anak yang cerdas? Semua mau donk, kita bahas yuk.
1. Kecerdasan Linguistik/Bahasa
Kecerdasan linguistik atau kecerdasan bahasa ini berhubungan dengan kemampuan anak dalam mengolah bahasa. Biasanya ditandai dengan anak yang hobi membaca, membaca tanpa mengeja (eh poin ini mirip banget sama mom Queen hehe), bermain dengan huruf, bercerita dan sebagainya.
Orang tua bisa mengembangkan kecerdasan anak ini dengan sering mengajaknya membaca buku, bercerita, menulis, bermain alphabeth dan semisal.
Anak-anak dengan kecerdasan linguistik/bahasa sangat cocok untuk menjadi seorang sastrawan, wartawan, editor, penulis skenario, public speaker, politisi, MC, dan sebagainya.
Ada yang punya anak dengan tipe kecerdasan ini? Yuk segera stimulasi dengan sesuai minatnya.
2. Kecerdasan Matematis - Logis (Number Smart)
Kecerdasan matematis - logis ini adalah kecerdasan yang menggunakan angka-angka dan pemikiran logika yang benar. Biasanya kecerdasan sangat peka terhadap
- Pola dan hubungan logika,
- Pernyataan dan dalil (jika-maka dan sebab-akibat)
- Fungsi logis dan abstraksi lain
Anak-anak dengan kecerdasan ini cocok untuk menjadi ahli statistik, ilmuwan, programmer, perencana, ahli matematika, insinyur, pekerja keuangan (Akunting), bankir, dan sebagainya.
3. Kecerdasan Spasial
Kecerdasan ini memiliki kepekaan terhadap warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan antar-unsur tersebut. Anak tipe ini biasanya suka menggambar, mencoret-coret, mewarnai hingga bermain dengan bentuk-bentuk bangun ruang.
Moms, bisa membantu mengoptimalkan kecerdasan anak dengan cara memberikan buku gambar, seperangkat alat mewarnai, kuas, cat air dan sebagainya.
Anak-anak dengan kecerdasan spasial cocok untuk menjadi arsitek, pekerja seni, fotografer, sutradara, dan lain-lain
4. Kecerdasan Kinestetik (Body Smart)
Kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik, seperti kelenturan, keseimbangan, koordinasi,
Sangat cocok dikembangkan dengan memberikan kegiatan yang bisa membuat tubuhnya aktif bergerak. Seperti permainan lompat tali, berlarian, pokoknya sesuatu apapun yang membuat tangannya bergerak.
Anak-anak dengan kecerdasan ini sangat cocok diarahkan untuk menjadi atlet, aktor, seniman (pengrajin), ahli mekanik, dan sebagainya.
5. Kecerdasan Musikal (Music Smart)
Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama, pola nada, dan warna nada maupun warna suara. Bisa distimulus dengan memberikan permainan yang berhubungan dengan dunia musik. Seperti mengajak bernyanyi, bermain musik, menabuh drum, piano dan lain-lain.
Anak-anak dengan kemampuan musikal ini sangat cocok untuk diarahkan menjadi penyanyi,
Penari, Pemain musik, Komposer dan sebagainya.
6. Kecerdasan Interpersonal (Self Smart)
Anak dengan kecerdasan interpersonal ini sangat memahami dirinya sendiri. Biasanya anak lebih nyaman bermain sendiri, kemampuan memahami diri sendirinya sangat baik, dan dia sangat pandai mengkomunikasikan keinginannya. Anak tipe ini juga memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
Orangtua dengan anak tipe self smart ini bisa memberikan ruang bermain sendiri, tempat yang nyaman, sering berdiskusi dengan anak, dan minim gangguan untuk membantu mengoptimalkan kecerdasannya.
Anak dengan kecerdasan ini sangat cocok untuk menjadi politisi, marketer, pekerja sosial, psikolog, pewawancara, dan sebagainya.
7. Kecerdasan Intrapersonal (People Smart)
Anak-anak dengan kecerdasan intrapersonal lebih suka bertemu dengan banyak orang, memiliki empati, mampu memahami perasaan orang lain, dan lebih menonjol dibandingkan dengan kawan sebayanya. Anak dengan kecerdasan intrapersonal ini suka memimpin saat bermain.
Anak-anak dengan kecerdasan intrapersonal diharapkan untuk sering di ajak keluar rumah dan bersosialisasi dengan banyak orang. Kedepannya anak dengan tipe kecerdasan ini sangat cocok untuk menjadi seorang penulis, spiritualis, psikolog, ilmuwan, pemain teater dan sebagainya.
8. Kecerdasan Naturalis (Nature Smart)
Biasa disebut juga sebagai kecerdasan alam. Kecerdasan naturalis ini ditandai dengan anak-anak yang menyukai hewan, tanaman, senang diajak bermain di alam bebas, melakukan kegiatan berkebun, atau apapun yang berhubungan dengan alam.
Untuk anak dengan potensi nature smart ini bisa di berikan kegiatan seperti memelihara hewan peliharaan seperti ikan atau kucing, mengajaknya bercocok tanam, atau bahkan mengajaknya melihat bintang dengan teropong.
Tipe smart nature ini cocok untuk menjadi ahli biologi, ahli di bidang pertanian, peternakan, antariksawan, pecinta alam, pekerja lingkungan dan sebagainya.
****
Nah Moms, sekarang sudah tahu kan tentang multiple intellegencies atau kecerdasan majemuk pada anak. Jika Moms sudah tahu anak kita lebih dominan di kecerdasan apa, tinggal diarahkan saja untuk memaksimalkan potensinya.
Jadi, bukan berarti apabila buah hati kita ga pintar hitung-hitungan berarti dia anak yang 'payah' dalam kecerdasan , tetapi mungkin Moms dituntut untuk menemukan apa jenis kecerdasan ananda, dan melakukan stimulus untuk mengembangkan potensinya. Ada yang sudah menemukan kecerdasan anak di bidang apa?
Salam,
Mom Queen
good sharing Mom. semoga makin banyak mommi2 milenial yang jadi pinter
ReplyDeleteMakasih sudah mampir mbak :)
DeleteSkrg itu memang merubah maindset orang tuanya itu yg agak perlu terus menerus dilakukan,, krn nyatanya masih ada org tua mengukur kecerdasan dan kepintaran anaknya hanya dari aspek kognitif saja ...
ReplyDeleteSangat membantu infonya,,, izin share ....
Bener ya mom, keceedasan itu banyak jadi bukan berarti anak yg pinter mapel eksak aja yg pinter
ReplyDeleteNah penting bgt buat meluaskan ini, soalnya stigma anak bodoh vs pintar masih marak bgt d masyarakat. Even kita sbg org tua dah paham bahwa setiap anak punya kecerdasan uniknya tersendiri, eh orang lain yg judge anak kita yang gmn2. Wkwk. Jadi curhat deh... Soalnya culture membanding2kan masih kentel di Indonesia. Tanpa paham kecerdasan majemuk ini.
ReplyDeletesetuju mb. masih banyak di luar sana ibu-ibu yang belum paham tentang ini. jadi masih aja membandingkan anak. tulisan momsqueen bermanfaat sekaaaaliiiii.. thanks Mom!
DeleteHu uh ya mbak..
DeleteMasih sisi akademis logis yg menjadi sorotan pintar tidaknya anak...
Anak iyu istimewa dg keunikannya..
Makasih momsqueen atas sharingnya ..sangat bermanfaat...
Jadi semakin yakin pada prinsip bahwa setiap anak adalah bintang
ReplyDeleteKeren artikelnya dan suka desain yang menggambarkan tiap poin kecerdasan
ReplyDeleteSerasa kuliah lagi, hehe. Pelajaran kuliah salah satunya tentang kecerdasan ini. Kamsia mb yun
ReplyDeleteDiingatkan kembali bahwa tiap anak itu unik dgn masing2 kecerdasannya. Semoga kita dimampukan untuk memaksimalkannya. Aamiin.
ReplyDeletePenerimaan dan cinta kasih orang tua, membuat kecerdasan anak terpelihara.
ReplyDeleteDulu waktu masuk SMA aku pernah tuh di tes tentang kecerdasan gini, jadi diarahkan nantinya kuliah dijurusan apa gitu kak. Walaupun ujungnya gak ke sana juga si hehe
ReplyDeletePas baca jadi sekalian ngira-ira, ni anakku punya kecerdasan yang mana ya?
ReplyDeleteTerkadang ortu hanya fokus pada nilai akademis. Padahal untuk menjadi sukses dibutuhkan keseimbangan antara jenis kecerdasan.
ReplyDeleteUntuk menjadi ibu rumah tangga, kecerdasan mana yang diperlukan diperhatikan?
ReplyDeleteNdak ada dalam contoh 😉
Setelah baca ini auto langsung liat anak nih.
ReplyDeleteDuh, dia lebih fokus ke apa yaa.. wkwkk^^
Saya kayaknya pada linguistics, yapi ada matematisnya juga, hehe. Anak2 berbeda2, yang pertama linguistics, yang kedua kinestetik.
ReplyDeleteMelegakan artekelnya mbak yun, bener banget nggak usah lah nilai raport menjadi tolok ukur prestasi anak. Karena tiap anak memiliki potensi sendiri², bahkan kaka dan adik pun ga selalu sama, mereka memiliki kekurangan dan kelebihan masing².
ReplyDeleteJadi inget dulu aku pernah tes 8 kecerdasan ini di salah satu bimbel, Mom Yuuun. Xixixii. Abis keluar hasilnya, bapak ibuku cuma kasih support sesuai hasilnya, wqwqwq. Alhamdulillah, merasa didukung orang tua adalah anugerah terindah <3
ReplyDeleteaku berpikir bahwa tiap anak memang istimewa dg kelebihan mereka y mbak, 8 kecerdasan ini sangat memabntu buat bis amengoptimalkan anak melalui dominasi kecerdasan yang mereka miliki
ReplyDeleteTernyata banyak macemnya ya mba, aku belum sempet baca yang punya bukunya zahra zahira yang multiple intelligences, jadi pengen buka bukunya
ReplyDeleteAnakku antara poin 3 ama 6 ini mba
Bermanfaat sekali nih Mom. Supaya orang tua gak fokus sama kecerdasan akademis aja. Aku jadi mulai paham, anakku sebenernya cenderung ke kecerdasan yang mana. Makasih buat sharingnya Mom!
ReplyDelete