Berbicara mengenai masalah finansial alias keuangan seolah-olah tidak ada habisnya. Selalu ada saja bahan yang ingin di bahas, mulai dari perencanaan keuangan, arus keluar masuk keuangan, laporan keuangan maupun perilaku yang membuat bocornya pos-pos yang sudah ditetapkan besarannya. Nah moms and teman-teman disini tim mana ya kira-kira? Apakah tim si rapi dengan pencatatan detail setiap keluar masuk uang serta memiliki laporan keuangan, atau tim yang mengalir begitu saja yang penting cukup?
Hmm, menurut beberapa pakar perencana keuangan bahwa sistem pencatatan keuangan yang rapi cenderung membuat seseorang memiliki manajemen keuangan yang baik. Nah, disini aku mau sharing tentang perencanaan keuangan keluarga untuk mencegah kebocoran pos pengeluaran, terutama pos tabungan masa depan.
Kita harus sepakat dahulu bahwa tabungan adalah prioritas utama setelah sedekah yang harus didahulukan sesaat setelah menerima pendapatan, baik gaji bulanan maupun dari penghasilan lainnya. Ada yang sama? Berapa % alokasi tabungan moms dan teman-teman disini setiap bulannya? Tentunya bisa di sesuaikan dengan pendapatan ya, makanya aku lebih cenderung menggunakan persentase. Bisa 10%, 15%, ataupun 20%, semua tergantung dari besaran pendapatan setelah dilakukan penyesuaian dengan biaya hidup dan tagihan tetap.
Rumus yang biasa aku pakai untuk merencanakan anggaran belanja rumah tangga adalah menggunakan rumus 4-3-2-1 seperti berikut ini :
4 ⏩ 40% untuk alokasi biaya kebutuhan rumah tangga misal biaya makan, listrik, air, susu, popok anak, dan lain-lain.
Keberhasilan rumus 4-3-2-1 diatas tentang perencanaan keuangan keluarga dan pembagian pos alokasi pengeluaran ini bisa berjalan sebagaimana mestinya tergantung dari pribadi masing-masing lagi. Ada yang berhasil menerapkan, namun ada juga yang masih tetap ada kebocoran meski sudah ada anggarannya.
Nah, ini tips untuk mencegah kebocoran pos pengeluaran, terutama pos tabungan masa depan :
Itulah beberapa catatan kecil mengenai tips manajemen keuangan keluarga untuk mencegah kebocoran pos yang sudah ditetapkan, istilah mencegah kondisi "kehabisan bensin" ditengah bulan. Mari buat #resolusi2021 dengan komitmen memiliki arus pendapatan yang sehat. Kita berubah bersama, menyongsong 2021 memiliki keuangan yang lebih baik.
Ada tips lain dalam mencegah kebocoran pos yang sudah ditetapkan? Boleh sharing dikolom komentar ya.
Salam,
Mom QueenMQ
Setuju dengan tulisan ini. Jika ini diterapkan, insya Allah lebih terkontrol.
ReplyDeleteBelakangan ini dengan adanya banyak kasus teman dan saudara sakit, jadi suka lepas yang 10% itu karena ada perasaan nggak enak masih bisa nabung sementara ada yang lebih membutuhkan, kalau gini gimana, ya, Mbak?
ReplyDeleteLalu 20% yang untuk tabungan itu biasanya kepake pas darurat hikss. Harusnya digembok aja tuh atau gak usa ada atmnya yah kak biar ga bisa diambil haha
ReplyDeletebiasanya aku nemu teorinya 50, 30 20, yang ini baru aku tahu mbaak, hihi. memang disesuaikan dengan kebutuhan yaa. biaya darurat ini lagi digembor-gemborkan banget yaa sekrang nih, apalagi kata para pakar harus 3 kali lipat dari dana sebulan tsb.
ReplyDeleteSaya juga tipe org yg suka ngatur keuangan, pokoknya setiap bulan wajib nabung meski cuma sedikit tp memang sesuka hati sih nggak pake rumus gini heee.. Next saya mau coba ah pake rumus
ReplyDeleteCocok buat aku nih mbak, yang suka bocor kalo soal keuangan, wkwk..
ReplyDeleteTengqyu :*
Pinginnya mengamalkan rumus ini, mudah-mudahan 2021 ada pemasukan tetap yang bisa untuk mengamalkan tulisan ini, wkkwkwk amin ..
ReplyDeletePunya pencatatan keuangan sekaligus disiplin diri menjadi salah satu cara agar pengeluaran tetap terukur ya. Kebetulan saya malas mencatat, alhamdulillah sekarang ada aplikasi untuk pencatatannya.
ReplyDeleteMenjadi seornag istri memang harus pandai memanagemen keuangan ya, Mbak. Treimakasih tipsnya. Selama ini nggak pernah merinci pengeluaran.
ReplyDeleteSeringkali managemen keuangan yang baik pada suatu keluarga, akan berdampak kekayaan di masa mendatang, bagus tulisannya :)
ReplyDeletePenejelasaanya cukup bermanfaat nih untuk pengelolaan keuangan, duh saya itu biasanya kadang mengelelola keuangannya masih buruk dan harus perlu belajar lagi nih saya.
ReplyDeleteThanks infonya mbak ^^
Penting banget neh manajemen keuangan dalam berkeluarga, agar gak strss masalah keuangan. thanks ya ka sharingnya.
ReplyDeleteSetuju banget mom merencanakan keuangan itu sangat penting. Hitung-hitung mempermudah hisab kita nanti
ReplyDeletesetuju banget bund. saya juga sudah menerapkan metode 4-3-2-1 ini sejak ngekost tahun 2019. alhamdulillah financial aman no bocor-bocor hhwwehehe
ReplyDeleteMemang ya mba, kalau Yang paling utama dari tips pengelolaan keuangan adalah hrs menjaga disiplin diri. Krn apapun kl nggak disiplin nggak akan malsimal ya mbak.
ReplyDeleteIni gampang diinget ya mom utk metode 4321, klo aku masih berubah2 kadang, tergantung kebutuhan 😁
ReplyDeleteok banget nih pembagiannya. cuma pada kenyataannya kalau aku biaya lain-lain itu justru yang cukup besar. semoga bisa menerapkan pembagian seperti ini juga nantinya.
ReplyDeletewah pada pakai presentase yg beda2, tapi wajar sih kan kebutuhan beda2 ya mbak, yg penting anti bocor2 club ya mba sayy hihi
ReplyDeleteasik dapet tips kece dari Mom, udah aku follow blognya ya MOm polbek okeh.
ReplyDeleteAku juga sedang belajar mengelola dengan baik juga nih. Doakan bisa istikomah hehehe
money plan nya bagus banget, tapi apakah ini cocok bagi pengusaha kecil yang gak punya gaji bulanan? karena margin harian kadang dipakai langsung untuk kebutuhan sehari-hari
ReplyDelete