Assalammualaikum warahmatullah wabaarakatuh.
Wah, sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru 2021. Sudah menyiapkan resolusi 2021? Atau ketutup dengan besarnya animo liburan akhir tahun? Aku dan Suami termasuk ke dalam tim #LiburanDirumahAja. Bukan hanya karena alasan lagi menghemat budget, tetapi juga alasan pandemi yang belum juga mereda menjadi faktor utama tidak adanya liburan di akhir tahun 2020.
Baik, daripada mupeng lihat saudara dan teman-teman pada staycation dan liburan ke tempat antah berantah. Atau yang ingin liburan, sebelum berlibur ada baiknya yuk kita cek ricek lagi catatan kita di awal tahun 2020 kemarin.
Nah menjelang akhir tahun ini, waktunya kita membuka kembali catatan resolusi kita tahun lalu.
Foto dokpri |
Sudah dilihat resolusi 2020 ?? Ada berapa dari daftar resolusi itu yang terwujud, on progress, tertunda atau gagal. Hmm mudah-mudahan yang terwujud tidak menjadikan kita jumawa, dan yang tertunda atau malah gagal tidak menjadikan kita berkecil hati.
Ingatlah satu ayat dari Allah SWT kepada kita dalam QS Al-Baqarah : 216
"....... Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(Dibagikan menggunakan MyQuran myquranina.com)
Buat kamu yang belum terbiasa menuliskan wishlist ala resolusi begitu, jangan berkecil hati. Ada baiknya kamu menyimak tulisan ini hingga selesai.
Seperti kita ketahui bahwa resolusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal. Jadi resolusi lebih kepada keputusan, kebulatan tekad, permintaan (wishlist), harapan, dan tuntutan yang kita buat (bisa dari hasil self talk) untuk perubahan yang lebih baik lagi.
Foto dokpri |
Nah sebelum menuliskan resolusi, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan sebelum menentukan resolusi antara lain :
#1. Specific (Detail)
Sebuah resolusi hendaknya ditulis sedetail mungkin. Misalnya kamu menginginkan membeli sebuah sepatu sport idaman. Tuliskan sedetail mungkin dari merk hingga warnanya. Misalnya " ingin membeli sepatu sport merk kasogi warna merah" . Atau " ingin mempunyai laptop Accer versi core i7 black" dan semisal.
#2. Measurable (Terukur)
Measurable atau terukur ini disesuaikan dengan kemampuan. Jangan menuliskan sesuatu resolusi yang tanpa perhitungan. Misalnya kamu menuliskan : " membeli rumah type 45/120 dikawasan xxxx dengan harga 400 juta cash" tetapi dalam kondisi tidak memiliki tabungan sama sekali. Ini namanya mimpi yang ketinggian, walaupun ada saja kemungkinan dapat tranfer siluman hehe.
#3. Achievable (Bisa dicapai)
Achievable atau bisa dicapai sesuai kemampuan diri sendiri. Terkadang kita bisa saja menuliskan sesuatu hingga terbawa emosi, sehingga melampaui batas kemampuan. Misalnya menuliskan resolusi : "menjadi penulis buku profesional dan menerbitkan 5 buku dalam tahun 2021" wow keren kan? Ya, resolusinya keren namun yang tidak keren adalah kenyataan, gimana mau menerbitkan 5 buku jika menulis one day one article saja masih nanti-nanti.
Hmm jika kamu berminat menjadi salah satu penulis buku, kamu bisa mengawalinya dengan mengikuti beberapa komunitas penulis yang banyak seliweran di timeline medsos.
#4. Reasonable (Beralasan)
Reasonable atau beralasan, nah sebuah resolusi akan sangat mudah sekali terwujud jika kita memiliki alasan kuat dibalik perwujudan sebuah harapan. Dulu ketika Aku pertama kali disuruh membuat tugas menulis resolusi dalam sebuah pelatihan training for trainer, semua peserta yang menuliskan begitu banyak resolusi atau perubahan yang diinginkan. Namun ketika ditanya " mengapa menuliskan ini?" Banyak peserta yang kebingungan termasuk Aku juga :D
Maka, kami pun disuruh menuliskan alasan dibalik terwujudnya sebuah perubahan atau resolusi. Dengan adanya alasan yang kuat maka akan lebih gampang kita mencapainya. Jadi, jangan asal tulis ya. Segera temukan alasannya.
#5. Time limit (Berbatas waktu)
Resolusi atau pun harapan yang ingin kamu buat harus berbatas waktu (time limit). Tujuannya apa? Agar kita mempunyai target atau rentang waktu untuk dijadikan acuan. Jika hanya dituliskan seperti ini saja misalnya " mengikuti kelas menulis dan fotografi" maka kita tidak akan tahu kapan target tersebut akan direalisasikan. Akan sangat berbeda apabila kamu menuliskannya seperti ini : "mengikuti kelas menulis dan fotografi bersama pembicara X dibulan Januari 2021"!
Nah, sekarang sudah tahu point penting dalam menuliskan resolusi kan? Yuk mulai membuat resolusi 2021. Apa saja yang bisa dijadikan resolusi 2021? Mulai dari mana? Tunggu postingan selanjutnya ya :) Semoga 2021 membawa perubahan besar bagi kehidupan kita semua aamiiin.
Terima kasih sudah diingatkan mba, kadang masih suka asal-asalan bikin resolusi :")
ReplyDeleteMungkin harus menemukan alasan kuatnya, biar bisa semangat untuk mencapai resolusi tersebut
Ga apa-apa mbak Kia, Aku pun dulu begitu asal tulis resolusi, alhasil kurang greget dalam pelaksanaanya
DeleteResolusi terkadang hanya menjadi daftar niat yang kadang banyak yang belum tercapai bagi saya hehe. Makasi sharingnya Mba. Semoga sekarang saya bisa lebih baik dan jelas dalam membuat resolusi.. :
ReplyDeleteAamiiin semangaatttt
DeleteWah samaan kita mba pake metode smart ya, emg dah byk dianjurkan dan ngefek ya mba
ReplyDeleteBenar, ini banyak dipakai dalam pembuatan smart planning mbak
DeleteYup. Apalagi seorang muslim, resolusi dalam hidupnya harus standarkan dgn Islam dan sesuai Islam. Selamat menulis resolusi di 2021 ya. Semoga lancar dan tercapai segala keinginan. Semangat!
ReplyDeleteAamiiin terima kasih umi Nunung😍
Delete"mudah-mudahan yang terwujud tidak menjadikan kita jumawa, dan yang tertunda atau malah gagal tidak menjadikan kita berkecil hati." Aku suka kata-kata ini mbaa.
ReplyDeleteDan bener tipsnyaa, harus pakai metode smart yaa..